Cinta menyembuhkan Jiwa
By Hans
“Cinta bagaikan secawan anggur suara Tuhan yang diperas dari setangkai anggur tapi tidak untuk memabukkan” (Gahlil Gibran – Al Mawakib)
Mengapa manusia punya cinta ?
Cinta adalah kekuatan pesona yang luar biasa, kecuali kekuatan Tuhan tidak ada satu kekuatanpun yang mampu mengimbangi kekuatan cinta. Cinta adalah misteri, tidak bisa dilihat dengan kasat mata. Cinta adalah ungkapan yang tertera namun tak terkata. Sebagaimana diungkap oleh penyair mashur dari lebanon Kahlil Gibran “cinta tidak menyadari kedalamnnya sampai ada saat perpisahan”.
Pengungkapan perasaan cintapun berbeda-beda, sebanyak perbedaan para tokoh, filosof dan para pengagum cinta dalam mendefinisikan cinta itu sendiri. Rabi’ah Al Adawiyah seorang pengikut aliran sufistik adalah wanita muslimah pertama yang menjadikan aspek mahabbah (kecintaan) sebagai pendekatan dirinya dalam mencapai maqam Ma’rifatullah, dan ia mengungkapkannya dalam sebuah sya’ir :
وَأمَّاالَّذِيْ أَنْتَ أَهْـلٌ لَـهُ * فَكَشْفُكَ إِلـىَّ الْحُجْبَ حَتىَّ أَرَاكَ
……. Dan engkau adalah berhak dicintai ( olehku )
singkapkanlah tabir sampai kumemandangmu.
Pembahasan tentang cinta dan berbagai persoalan yang lahir karena cinta juga tak pernah habis dan tak akan pernah habis dibahas oleh para ilmuwan, kenyataannya mereka semakin tergelitik untuk mengungkap rahasia tentang cinta. Hasilnya, secara ilmiyah, cinta yang yang mampu menghipnotis seserang itu berhasil dipecahkan secara ilmiyah. Dua ilmuwan dari Universty Collage London, menemukan bahwa cinta terjadi pada bagian otak yang bekerja sebagai pengontrol depresi dan melakukan analisa higher tought. Inilah yang menyebabkan seorang yang jatuh cinta akan merasa riang, gembira, murah senyum bahkan menjadi ‘buta’. Penelitian itu dilakukan dengan cara merekam gerakan otak manusia ketika sedang memandang foto kekasihnya (dengan menggunakan sebuah Functional Magnetic Rosonance Imager/FMRI yang memiliki fungsi mendeteksi kerja otak). Dari hasil FMRI itu diketahui bahwa bagian otak yang bertugas sebagai pengontrol depresi dan analisis sama sekali tidak bekerja ketika orang yang jatuh cinta memandangi foto kekasihnya atau pujaan hatinya. Sebaliknya ditemukan kegiatan yang cukup aktif pada bagian otak pengontrol intuisi, rasa ‘ser-serran’ pada bagian otak yang bekerja aktif merespon obat. Sedangkan bagian otak lainnya tidak bekerja.
Sementara psikiater dan asisten klinik psikiater di University of California San Fransisco School of Medicine Dr. Thomas Lewis mengatakan jatuh cinta bukan kerja dari fungsi otak. Dalam bukunya yang berjudul A General Theory of Love, Lewis mengatakan “Jatuh cinta itu merupakan fungsi syaraf”.
Cinta sejati, cermin wanita muslim-muslimah
Cinta sejati adalah cinta yang tulus karena Allah, bukanlah cinta yang membutakan sehingga orang kehilangan obyektifitas dan akal sehat, bukan termasuk cinta sejati apabila mendukung atau melakukan hal-hal yang menyimpang dari kebenaran.
Tidak seorangpun yang mampu menghindar dari cinta sebagaimana kata bijak “cinta ibarat penyakit campak yang setiap orang pasti akan merasakannya”, tapi menempatkan cinta pada proporsinya adalah suatu keharusan, sebab kalau tidak cinta jutru akan melahirkan ke’buta’an, kecongkakan dan kebrutalan. Cinta sejati adalah cinta yang lahir dari dan di tempat serta waktu yang tepat dan benar, sebab ia akan berdampak pada sikap dan prilaku arif serta bijak, karena cinta yang sebenarnya ( cinta sejati ) adalah cinta yang menjadikan manusia penuh kasih sayang, rasa belas kasih, sudi memaafkan orang dan lain sebagainya.
Bagi sepasang kekasih ( baca : suami istri ) cinta adalah satu-satunya perekat. Margareth Anderson pernah mengatakan “terhadap cinta seseorang berharap kebaikan yang lain, cinta romantis selalu menghadirkan orang lain dalam kehidupan kita”. Ini ada relevansinya dengan ungkapan orang bijak “Cinta sejati hanya akan melahirkan kekuatan untuk memberi tanpa ada keinginan untuk menerima”
Cinta juga tidak bisa diidentikkan dengan pasangan laki-laki dan perempuan, sebab cinta sejati juga ditanamkan pada sebuah ikatan perkawanan, seperti yang pernah dilakukan dilakukan Imam Syafii kepada seorang sahabatnya Muhammad ibn Abdal Hakam. Imam Syafii sangat mencintai dan menyayangi sahabatnya itu, semasa hidupnya Imam Syafii sering mengunjungi dan mencium pipinya. Bahkan perkawanan dan cinta sejati itu telah mehirkan sebuah sya’ir yang artinya “Seorang kawan sejati, aku menjenguknya karena mencemaskannya, aku jatuh sakit lalu sang kawan menjengukku, dan sembuhlah aku demi menjengukku”.
Sya’ir Syafii di atas penuh dengan getaran cinta seorang kawan yang sejati, cinta yang membuat dua tubuh menjadi satu tubuh. Ketika salah satu sakit, maka yang lain ikut merasakan sakitnya. Ketika yang satu merasa senang maka yang lain merasa ikut senang. Pemenuhan rasa perkawanan tersebut dalam dunia tasawwuf dikenal dengan konsep wafa’.
Cinta sejati juga menghendaki dilanggengkannya cinta itu sampai sang kawan/kekasih meninggal dunia, bahkan cinta diteruskan sampai kematiannya, yaitu dengan mencintai anak-anaknya, keluarganya, serta kawan-kawannya. Sebab jika itu terputus maka amal (atau pahala ) pun terputus pula. Itu sebabnya rasulullah bersabda “Tujuh orang yang akan diberi naungan ketika tidak ada naungan kecuali naungan Allah, mereka yang berkumpul karena Allah dan berpisah karenanya”.
Bagi Muslim-Muslimah pemenuhan cinta dengan kesejatian sekali adalah sebuah keharusan, bukan semata-mata karena ia seorang muslim atau muslimah, tapi lebih dari itu, cinta sejati merupakan cermin bagi mereka untuk berprilaku dan berkepribadian yang bagus dan benar sehinga mampu bersikap lebih arif bijaksananya. Bahkan cinta sejati-kepada siapapun cinta itu diberikan- akan semakin mendekatkannya kepada yang menciptakannya.
“Cinta tidak bisa dilihat dengan mata tapi dipikiran, seperti musik yang terdengar lembur ditelinga”
William Shakespeare-Romeo and Yuliet
Posted on 1 September 2014, in Psikologi and tagged Cinta menyembuhkan jiwa, hans. Bookmark the permalink. 6 Komentar.
cinta kekuatanx memang luar biasa…..bagaimana kalau kita salah menempatkan cinta….mencinta yg bukan hak kita semisal….
SukaSuka
Tinggal bagaimana kita memenejnya dg baik…
SukaSuka
kadang di luar kekuasaan kita…..cinta hadir tidak tepat…yang ada hanyalah patah hati…tangisan bagaimana itu…..
SukaSuka
Cinta datang tak pernah kompromi, dimana saja, kapan saja dan kepada siapa saja… agar tak tersakiti karenanya, kita harus bijak menyikapinya…
SukaSuka
oh gitu ya…..bijak itu yg sulit yg ada hanyalah pikiran yg tak terkendali karena rasa cemburu,ingin bersama…….ingin slalu di perhatikan…..dalam benak timbul tanda tanya kenapa harus jatuh cinta ya
SukaSuka
Sulit bukan berarti tidak bisa…
SukaSuka