Berbahaya ! Saus Yang Kita Konsumsi Ternyata Beracun

image

SERAMBIMATA – Apa jadinya kalau saus yang kita konsumsi selama ini bahkan mungkin sudah bertahun-tahun lamanya ternyata tidak dibuat dengan bahan dasar cabai, tomat dan bahan dasar alami lainnya, tapi justru dibuat dari bahan dasar kimia yang sangat berbahaya bagi tubuh karena mengandung racun. Kabar tentang saus beracun ini bukanlah isu, tapi fakta yang terungkap melalui penggerebekan sebuah pabrik yang selama ini yang telah memproduksi saus berbahaya tersebut.

Sejak Senin lalu (26/1/2015) publik digegerkan dengan pemberitaan atas penggerebekan yang dilakukan petugas Polrestabes Bandung di sebuah rumah usaha di Bandung.

Pembongkaran dilakukan atas dugaan adanya praktik pembuatan saus berbahan kimia yang berlokasi di Jalan Cicukang No 6 RT 04/03, Kelurahan Caringin, Kecamatan Bandung Kulon, Bandung. Hal tersebut pun ditegaskan Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Angesta Romano Yoyol.

“Setelah kita selidiki, seharusnya saus ini berbahan dasar cabai, akan tetapi dalam produksinya tidak ada cabai sama sekali. Semua berbahan dasar kimia dan ampas tepung tapioka,” ujar saat ditemui di lokasi penggerebegan, Senin (26/1/2015).

Kabar tersebut pun langsung mendapat sorotan publik. Banyak diantara penikmat saus mengungkapkan rasa kesalnya di jejaring sosial Twitter.

Bahkan banyak dari onliner yang membuat ciapan saran agar masyarakat lebih berhati-hati saat jajan ataupun makan di kaki lima. Pasalnya para pedagang makanan kaki lima biasanya menggunakan saus dengan merek tertentu yang harganya lebih murah.

Diketahui, produk saus bebahan kimia tersebut memiliki merek Sinar Sari dan Indosari, dan biasanya pelaku menjajakan dagangannya di wilayah Jawa Barat dengan target pasar tradisional.

Yoyol pun menambahkan jika produk tersebut menggunakan cairan pewarna kimia, potasium fosfat, ekstrak cabai, sakarin, dan beberapa bahan kimia lainnya sebagai bahan saus.

“Jelas kalau mengonsumsi saus ini akan berpengaruh kepada kesehatan konsumennya seperti kerusakan pada ginjal, kanker, sakit pada tenggorokan. Karena memang bukan seharusnya untuk dikonsumsi,” tutupnya.

Posted from WordPress for Android

About serambimata

Terus menulis

Posted on 31 Januari 2015, in Ekonomi and tagged , . Bookmark the permalink. Tinggalkan komentar.

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: