Hanya ada Satu di Dunia, Desa Anti Korupsi Di Banyuwangi

image

Serambimata.com – Meskipun hanya klaim tapi keberanian desa yang satu ini perlu diapresiasi. Setidaknya hal itu menunjukkan komitmen yang kuat untuk menjadi desa bebas korupsi.

Dilansir dari Ringtimes.net, Inilah satu-satunya desa di Indonesia, bahkan di dunia, yang berani “mengklaim” sebagai desa bebas korupsi. Versi ringtimes.net ini adalah desa yang paling berani. Desa tersebut adalah Desa Pakel, Kecamatan Licin, Kabupaten Banyuwangi. Program “Desa Pakel Bebas dari Korupsi” dicanangkan mengingat saat ini desa-desa di Indonesia mendapat banyak anggaran dari pemerintah, baik pemerintah daerah maupun pemerintah pusat. Tetapi, jangan salah, program tersebut merupakan program komitmen Pemerintah Desa Pakel, bukan sebuah klaim sepihak.

Karena banyak dana yang diterima pemerintah desa, maka tentu saja hal itu menjadi sasaran empuk bagi orang-orang yang tidak bertanggung jawab untuk mengeruk keuntungan. Atas dasar itulah, Pemerintah Desa Pakel berkomitmen menggunakan anggaran itu sebaik-baiknya dan sebenar-benarnya dengan teliti, sehingga tidak ada satu rupiah pun anggaran yang tidak bisa dipertanggungjawabkan. “Ini adalah launching program dan sebuah komitmen agar ke depan Desa Pakel benar-benar bebas korupsi,” kata Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat Desa pada kantor Kecamatan Licin, drh. Lamseng Saragih, mewakili Kepala Desa Pakel, Mulyadi.

Statemen Lamseng tersebut langsung diamini kepala Kades Mulyadi yang berada di lokasi yang sama. Menurutnya, selama ini Desa Pakel kerap dirundung masalah, termasuk perebutan lahan dengan Perhutani sejak zaman pemerintahan Soeharto. “Nah, mulai sekarang hal-hal seperti itu harus dibenahi agar ke depan tidak ada konflik lagi. Lembaran lama harus kita tutup dan membuka lembaran baru dengan baik,” sebut Kades Mulyadi.

Launching Program “Desa Pakel Bebas dari Korupsi” tersebut dilaksanakan di balai Desa Pakel pada Senin kemarin (23/10/15). Banyak hal yang dibahas dalam forum yang dilaksanakan sejak pukul 8.00 WIB tersebut, di antaranya kiat-kiat melaksanakan program anggaran dengan benar agar tidak terjebak pada kasus korupsi. Forum yang dihadiri puluhan kepala desa dan perangkat desa tersebut berlangsung sangat gayeng. Diskusi interaktif yang terjalin antara peserta dan narasumber yang dihadirkan sangat hidup.

Sementara itu, diketahui bersama saat ini Banyuwangi sedang berbenah. Pembangunan infrastruktur dan fasilitas umum marak dilakukan hingga pelosok. Terlihat di seputar kota Banyuwangi, bahkan di desa-desa, beberapa lokasi dipermak dan dipercantik. Titik-titik yang mendapat sentuhan renovasi, di antaranya taman kota dan lokasi wisata. Selain menggencarkan pembangunan di kawasan kota, Pemerintah Banyuwangi juga gencar membangun infrastruktur di perdesaan; mulai jalan desa, pavingisasi gang, hingga revitalisasi irigasi.

Kades Mulyadi menyebut, bantuan-bantuan pemerintah yang dikucurkan untuk membangun desa itu sulit sekali dikontrol. Dalam penggunaannya, tanpa disadari terkadang masuk kategori penyalahgunaan anggaran alias tindak pidana korupsi. Atas dasar itu, Kades Mulyadi berinisiatif mencanangkan program “Desa Pakel Bebas dari Korupsi”. Inisiatif itu direspons baik drh. Lamseng Saragi yang sekaligus memfasilitasi launching tersebut.

Dalam launching tersebut, secara eksplisit Kades Mulyadi menyebut kegiatan tersebut bertujuan memberikan edukasi kepada masyarakat dan perangkat Pemerintahan Desa Pakel bahwa korupsi adalah perbuatan yang melanggar hukum dan harus dihindari. “Program Desa Pakel Bebas dari Korupsi adalah upaya kami menghindari korupsi,” tegas Kades Mulyadi.

Sementara itu, drh. Lamseng Saragi berharap kegiatan yang hanya satu-satunya di Banyuwangi itu menginspirasi masyarakat luas bahwa menghindari korupsi harus dimulai dari diri sendiri dan bisa diawali dengan mencanangkan program anti korupsi seperti Desa Pakel.

Muhadi, pejabat pendamping Desa Pakel yang bertindak sebagai narasumber, mengatakan kegiatan tersebut bertujuan mengubah paradikma masyarakat tentang korupsi dan mengubah anggapan bahwa selama ini yang duduk di pemerintahan selalu pelaku korupsi.

Bagaimana dengan desa anda? Berani coba?

Sumber Ringtimes.net

About serambimata

Terus menulis

Posted on 24 November 2015, in Politik, Sosial and tagged , , . Bookmark the permalink. Tinggalkan komentar.

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: