Serambimata.com – Ketika pertama saya membuka informasi ini saya langsung tertarik untuk membaca tuntas, bukan karena menghadirkan informasi tentang Presiden Jokowi tapi lebih dari itu, karena mengungkap tentang pengakuan Ust Yusuf Mansur tentang Sang Presiden. Rasanya saya tak punya alasan untuk tidak mempercayai ustadz yang hafal Al Qur’an ini.

Keinginan untuk mengangkatnya ke Serambimata pun tiba-tiba muncul meskipun sepintas ada keraguan karena dibenak saya menduga pasti nanti para jokowihaters mencibir bahkan membully tulisan ini habis-habisan, sebagaimana banyak dijumpahi di berbagai media sosial selama ini.

Saya bukan pengagum berat Presiden Jokowi melainkan rakyat biasa yang harus menerima sosoknya sebagai seorang pemimpin negara di negeri dimana saya dan keluarga bisa hidup dan berekspresi.  Dari dulu saya hanya menyukai kesederhanaanya, kesabaran dan keteguhannya. Entah sudah berapa kali ia dicerca, dihina bahkan difitnah, Presiden Jokowi tetap tak bergeming, sang presiden terus menjalankan tugas-tugas kenegaraannya. Ia tetap melakukan kunjungan kerjanya ke luar negeri atau ke daerah-daerah untuk membangun negeri.

Tidak hanya itu, kebiasaan blusukan yang dilakukan semenjak jadi Gubernur DKI Jakarta, terus berlanjut sampai dengan sekarang ini, saat ia menjadi orang nomor satu di Indonesia.

Di tengah-tengah kesibukannya dengan blusukan tersebut, ternyata Presiden Joko Widodo tak melupakan yang namanya ibadah. Salah satunya adalah kebiasaannya menjalankan  ibadah sunnah puasa Senin dan Kamis.

Mungkin orang akan mengatakan kalau hal ini adalah pencitraan, Tapi cobalah  ikuti cerita berikut ini, selanjurnya terserah bagaimana anda menilai.

Terungkapnya kebiasaan Sang Presiden puasa Senin Kamis itu Berawal dari inisiatif Ustadz Yusuf Mansur yang coba menuturkan lewat instagram pribadinya, @yusufmansurnew.

“Harapan masih ada… Bahkan di urusan puasa… Presiden Jokowi di atas saya kemana2. Beliau puasa Senen Kamis. Saya ga ada. Semoga negeri ini, bangsa ini, & segenap pimpinannya. Pusat sampe ke daerah. Masyarakatnya. Semua bisa shaleh shalehah. Bisa menyelesaikan semua problematika yang ada. Bertambah cerdas. Arif. Kuat. Dan dapat Ridho Allah,” demikian tulis Yusuf Mansyur, Jumat (28/11).

Tanpa bantuan siapapun, Ustadz Yusuf Mansyur sendiri yang memposting cerita tentang Presiden Jokowi saat ia puasa di kota Padang.

Saat itu, rombongan Presiden Jokowi sedang mampir di warung Sate Padang terkenal di Padang Panjang, Mak Syukur. Tapi diluar dugaan Presiden Jokowi tidak ikut menikmati makan sate karena hari itu adalah hari Kamis. Hari dimana sang Presiden saat itu sedang berpuasa sunnah.

Sontak saja, postingan Ustadz Yusuf Mansyur tersebut mendapat respon dari Netizen. Hingga tulisan ini dibuat, terdapat 3000 lebih memberikan tanda suka, sementara yang berkomentar lebih 250 orang.

Berikut ini komentar-komentarnya :

@umi.zahza : Amiiin YRA,, ,,,,doa kami u/pak Jokowi agar tetap istiqomah dan tetap berjuang u/bangsa dan rakyat Indonesia,,

@ iosaver : Subbhanallah… semoga istiqomah dan bisa membawa negeri lbh makmur dan sll dilindungi Allah..

@san_dahdeayang ga’ seneng dg pak jokowi pasti bilang “pencitraan” hadeehhh,..

@inasandi@cak_coy insya Allah nggak salah pilih

@afifanidaAamiiin… nuhuun ustad,,, masih banyak yg selalu menyalahkan beliau atas apapun, tp akhirnya mereka hening sendiri.. pada akhirnya, Allah selalu selesaikan urusan hambanya.. seperti kali ini, banyak yg insyaallah berhenti fitnah pak jkw pencitraan soal ibadah dll..nuhuun ustad.

Sumber Lensaberita.net