Kyai Azaim: Filsafat tak Selamanya Buruk
Serambimata.com – Filsafat tidak selamanya buruk. Filsafat bisa berhasil guna jika difungsikan dan ditempatkan dengan baik. Demikian disampaikan Pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo Situbondo, KHR Ahmad Azaim Ibrahimy dalam acara pengukuhan guru besar IAI Ibrahimy Sukorejo dalam bidang filsafat hukum Islam, Prof. Dr. Abu Yasid, MA., L.LM.
Dalam ceramahnya cucu KHR As’ad Syamsul Arifin itu bercerita tentang pengalamannya seputar ilmu filsafat, “Ada teman saya yang belajar filsafat. Namun, filsafat hanya membuatnya menjadi seorang atheis. Suatu hari ia bertemu dan berdiskusi dengan temannya itu. Akhirnya, ia mempertemukannya dengan kiai Hamid Pasuruan. Saat diceritakan kepada waliyullah dari Kota Pasuruan ini, ada jawaban unik dari beliau, belajar tauhid memang harus atheis dulu, tapi harus berproses dan berlanjut”. Cerita Kyai Azaim.
Jawaban yang diberikan oleh Kiai Hamid menurutnya unik, karena sebelumnya saat temannya itu bertemu dengan kiai-kiai lainnya, ia hanya mendapatkan cap murtad, cacian, dan ucapan negatif lainnya.
Sontak saja jawaban pendek Kyai Hamid membuat temannya bingung lalu spontan bertanya “Maksudnya kiai?” tanya teman Kyai Azaim tersebut. “Atheis berasal dari dua kata, a dan theis. A berarti tidak dan theis berarti tuhan. Atheis berarti tidak bertuhan. Kalimat tauhid lailaha illallah juga diawali dengan atheis dulu. Lailaha itukan ateis, tapi tidak berhenti dari itu, tapi lanjut dengan kata illallah.” jelas Kyai Hamid.
Pada kesempatan yang sama, terkait dengan pelantikan guru besar yang pernah belajar di Malaysia dan Pakistan tersebut, Kiai Azaim menyinggung hari guru. “Sebenarnya pesantren Sukorejo memiliki hari guru yang diperingati setiap tahunnya, yaitu haul al-marhumin.” Tegas Kiai Azaim.
Menurut Kyai muda kharismatik itu, Haul al-marhumin tidak hanya memperingati pengasuh pesantren Sukorejo dan mengirimkan pahala berjuta-juta bacaan alquran dan al-ikhlas kepada arwah beliau, tapi haul al-marhumin ditujukan untuk memperingati semua ustad, santri dan wali santri yang telah mendahului. Itulah hari guru sejati.

KHR Ahmad Azaim Ibrahimy bersama rektor dan para guru besar pada acara pengukuhan Guru Besar Prof Dr. Abu Yazid, MA, LL, M
Pada acara pengukuhan tersebut Pengasuh ke-IV Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo Situbondo itu tak lupa mengucapkan selamat kepada Prof. Abu Yazid, dalam pandangannya ia adalah salah satu kader pondok pesantren Sukorejo yang mampu mendapatkan gelar tinggi akademik ini.
“Ini adalah salah satu cita-cita besar KHR. As’ad Syamsul Arifin yang menginginkan santrinya menjadi ahli fikih”. Ujar Kiai Azaim dalam ceramahnya di Auditirum Pesantren itu.
Sumber Ma’had Aly Sukorejo.com
Posted on 5 Desember 2015, in Agama and tagged Ahmad Azaim Ibrahimy, Filsafat, IAII, Kyai Pesantren, pengukuhan guru besar, Pesantren Salafiyah Syafiiyah Sukorejo. Bookmark the permalink. Tinggalkan komentar.
Tinggalkan komentar
Comments 0