Waspadalah! Makin Marak Istri Menghilang Setelah Ikut Pengajian Tertentu
Serambimata.com – Bukannya senang dan bersyukur melihat istrinya makin rajin ikut pengajian atau majlis ta’lim yang lagi menjamur di tengah-tengah masyarakat, saat ini justru tidak sedikit suami yang mulai was-was. bagaimana tidak, akhir Akhir ini masyarakat di hebohkan dengan beberapa kejadian hilangnya wanita setelah mengikuti pengajian kelompok tertentu.
Peristiwa hilangnya seorang dokter cantik Rica Tri Handayani bersama anaknya Zafran Alif Wicaksono (Balita) yang hingga kini belum berhasil ditemukan menjadi bukti bahwa kejadian seperti itu benar-benar ada. Dalam surat wasiat yang ditinggal dokter itu terungkap bahwa kepergiannya untuk berjuang di jalan Allah. Isi suratnya juga mengungkap kalau ia memutuskan hijrah karena perkembangan Islam tidak sesuai dengan kaidah.
Seorang suami yang mengaku trauma dengan kejadian yang menimpa keluarganya dan keluarga temannya, seperti dilansir Aljazera-News menceritakan: “yang saya sampaikan ini adalah pengalaman pribadi, bukan karangan yang mengada-ada, semuanya ada dan nyata. Beberapa istri teman teman saya, sesudah ikut pengajian tiba-tiba berubah menjadi beringas dan radikal merasa diri paling suci dan paling islam, menjadi hakim atas keimanan seseorang dan bahkan menjadi Tuhan yg menentukan sorga dan neraka”. Ujarnya dengan nada cemas.
“Istri seorang teman meminta untuk diceraikan karena teman saya sudah dianggap kafir karena di mata sang istri, suaminya tersebut bukan ihwan. Teman saya yang lain kehilangan anak istrinya bahkan assetnya. Istrinya kabur membawa anaknya setelah menjual semua assetnya mulai dari rumah beserta isinya serta mobil. Dikabarkan istrinya kabur ke Suriah dg membawa anaknya untuk bergabung dengan ISIS. Belakangan diketahui, kedua teman saya tersebut ikut pengajian dauroh salafi wahabi”. lanjut pria yang tidak mau disebutkan namanya tersebut.
Pria terus menceritakan pengalaman pahit yang dialami teman-temanya, hingga akhirnya ia menceritakan tentang yang menimpa istrinya sendiri. “Bahkan Istri saya yang pernah ikut pengajian serupa pernah menganggap dirinya Asiyah istri Fir’aun”. jelasnya. Menurutnya, di dalam pengajian tersebut, istrinya diajarkan jika suami tidak ikut dauroh, sang istri yang ikut pengajian diminta bersabar seperti Asiyah yg shalehah menghadapi suaminya Firaun yang kafir. Sedangkan semua suami yang menolak ajakan istrinya jadilah Firaun. Autofir’aun.
“Perempuan yg ikut pengajian Hizbut Tahrir akan disuruh ustadz-ustadzya berdemo ke jalanan dengan membawa anak-anak dan bayinya sebagai tanda kesholehan, katanya demi menjalankan perintah Allah untuk daulah khilafah. Mereka rela berpanas-panas dan mengeluarkan biaya yang katanya berjihad membela Palestina, rakyat Libya. Melawan firaun Khadafi, Yahudi dan lainnya yang berada jauh disana. Tapi saat diminta menyisihkan uangnya untuk tetangga yang sakit dan lapar malah berkilah, keadaan itu terjadi karena pemerintah thagut, sambil memberi solusi bahwa itu semua akan teratasi bila daulah khilafah minhaj nubuwah telah berdiri”.
Pengalaman pahit yang dialami para suami yang istrinya berubah perangainya bahkan menghilang tersebut diharapkan menjadi pelajaran bagi para istri. Berhati-hatikan dengan pengajian-pengajian, terutama untuk yang baru belajar Islam atau berkeinginan belajar islam. Kita dikaruniai akal untuk mencerna dan menyaring semua hal yang bisa diterimanya, tidak semua yang diterima akal ditelan mentah-mentah hingga kita seperti “kerbau” yang dicucuk hidungnya.
Untuk para suami, waspada dan berhati-hatilah pengajian dauroh salafi dan hizbut tahrir. Istri anda akan dicuci otak untuk nusyuz (membangkang kepada suami). Berdasarkan temuan yang berhasil dirangkum, pola ajaran dan doktrin yang diberikan kepada pengikut pengajian/daurah tersebut, Ustadz mereka akan bilang :
- “belajar agama adalah wajib”, yan ini wajar dan memang menjadi ajaran Islam.
- “Suami anda wajib mengajarkan itu kepada istrinya, Jika sang suami awam (minim pengetahun) agama, ini makin memperkuat indoktrinasi tersebut. Tapi, jika suaminya tidak awam, sang istri akan dihasut bahwa suaminya tidak menjalankan secara kafah atau ahlul bidah atau bukan islam atau antek thogut, dl.l
- Jika suaminya melarang istrinya meneruskan dauroh salafi atau melarang istrinya berdemo bersama hizbut tahrir, istri yang sudah terlanjur tercuci otaknya itu lalu bertanya kepada ustadznya, dan ustad dauroh salafi balik bertanya, apa hukum belajar agama? sang istri bilang wajib, lalu ustadz salafi bilang kalau perintah suami melanggar aturan Allah. Sementara ustadz hizbut tahrir akan berkata demo mereka adalah dalam rangka mendirikan daulah khilafah, dan mendirikan daulah adalah kewajiban, suami melarang demo artinya melawan Allah.
Maka, untuk menjaga keutuhan keluarga kita, berhati-hatilah dalam mencari guru, pengajian bahkan yayasan yang menjanjikan pengajaran dan pendalama Agama. Carilah pengajin yang isinya mendamaikan, tidak menghasut, mencela dan menghina sesama, apalagi sampai memerintahkan meninggalkan keluaga, suami, anak atau istri. Karena Islam yang dibawa Rasululllah SAW adalah agama yang damai rahmatan lil alamin. Semoga kita dan keluarga kita djaga dan diselamatkan oleh Allah SWT.
Sumber Aljazera News
Posted on 11 Januari 2016, in Agama and tagged HTI, istri menghilang, istri menghilang setelah ikut pengajian, pengajian daurah, Wahabi. Bookmark the permalink. Tinggalkan komentar.
Tinggalkan komentar
Comments 0