Serambimata.com – Seluruh anggota parlemen Uni Eropa tertegun mendengar pidato Raja Abdullah II bin Al Hussein of Jordania. Dihadapan ratusan pandang mata, dengan bahasa Inggris yang indah dan memukai Raja Abdulllah menyampaikan tentang Islam benar, Islam yang damai rahmatan lil alamin.

Dalam pidatonya yang berdurasi 3.5 menit itu, Raja Abdullah menjelaskan makna sebenarnya menjadi seorang muslim. Berikut petikan pidato yang tersebar di youtube :

“Inilah sebabnya penting untuk diperjelas. Apa makna sebenarnya menjadi seorang muslim. Aku dan banyak muslim lain, telah diajarkan sejak tahun-tahun pertama, bahwa agama kami menuntut hormat dan perhatian bagi sesama.

Nabi Muhammad SAW berkata “Kalian tidak beriman hingga kalian mencintai sesamamu seperti cinta kalian kepada dirimu sendiri”. Itulah makna menjadi seorang Muslim.

Di antara nama-nama Allah, kita dengar: Maha Pengasih, Maha Penyayang. Selama hidupku, setiap hari aku mendengar dan memberi salam “Assalamualaikum”, ucapan kepada orang lain agar diberkati dengan damai. Inilah makna menjadi seorang Muslim.

Lebih dari seribu tahun yang lalu sebelum Konvensi Jenewa. Tentara Muslim dilarang membunuh anak, wanita atau orang tua. Dilarang merusak pohon, dilarang mencelakakan pendeta, dilarang merusak gereja. Nilai-nilai Islam yang sama ini diajarkan kepada kami di sekolah sejak kanak-kanak. Tidak menghancurkan atau menodai tempat di mana Tuhan di Sembah. Tidak masjid, tidak gereja, tidak sinagog. Ini…

Sejarah, geografi, dan masa depan mengikat kita. Jangan ada yang memisahka kita, karena bersama-sama kita bisa mencipta pilar-pilar saling menghormati yang akan mendukung kebaikan bersama bagi generasi mendatang. Terimakasih”.

Sontak saja,  pidato yang disampaikan di depan Parlemen Uni Eropa pada tanggal 10 Maret 2015 lalu mendapatkan standing applouse dari seluruh anggota parlemen. Berikut videonya: