Unik, Gerhana Matahari Masih akan Terjadi Dua Kali di Indonesia Pada Tanggal Yang Sama
Serambimata.com – Peristiwa Gerhana Matahari Total di beberapa tempat di Indonesia disambut oleh masyarakat dengan antusias. Dari pantauan Serambimata melalui siaran langsung di beberapa televisi swasta tanah air, suara pekik takbir dan teriakan histeris terdengar pada saat bumi menjadi gelap ketika matahari tertutup seluruhnya oleh bulan.
Sayangnya fenomena langka itu hanya berlangsung beberapa menit. Sehingga tidak sedikit masyarakat yang bertanya-tanya, akankah terjadi lagi peristiwa yang sama di Indonesia?
Dan ternyata menurut salah seorang pengamat astronomi, seperti dilansir JPNN, masih akan terjadi dua gerhana matahari yang tergolong paling langka yakni pada tahun 2023 dan 2049. Uniknya, dua gerhana itu akan terjadi pada tanggal yang sama.
Gerhana matahari pada 2023 adalah gerhana matahari hybrid. Menurut pengamat astronomi Madhonna Nur Aini, gerhana matahari hybrid adalah jenis gerhana matahari paling langka.
Perempuan yang akrab disapa Donna itu mengatakan, gerhana hybrid adalah perpaduan gerhana cincin dengan gerhana matahari total.
”Dalam satu kesempatan, terjadi gerhana matahari cincin dan GMT,” sebutnya.
Jadi, setelah GMT yang memunculkan korona, terjadi gerhana matahari cincin dengan bentuk matahari yang terhalang bulan bulat seperti cincin.
Untuk diketahui, selama abad 21, Indonesia hanya akan dilintasi dua kali gerhana matahari hybrid. Pertama pada 20 April 2023 dan kedua pada 25 November 2049.
Setelah 20 April 2023, gerhana matahari total baru bisa terlihat lagi pada 20 April 2042. Menariknya, dua gerhana matahari total tersebut terjadi pada tanggal yang sama, yaitu 20 April. Karena itu, selisih keduanya bisa dinyatakan tepat bulat 19 tahun.
Namun, di luar kesamaan tanggal tersebut, dua gerhana matahari total itu sama sekali berbeda. Salah satu bedanya, 2023 adalah gerhana matahari hybrid, sedangkan 2042 adalah ”murni” gerhana matahari total.
Perbedaan lainnya adalah gerhana matahari total 2023 hanya melintasi Indonesia bagian timur, sedangkan 2042 hanya melintasi Indonesia bagian barat. Wilayah yang dilintasi adalah Sumatera Barat, Bengkulu, Sumatera Selatan, Jambi, dan Kalimantan Barat.
Artinya, cakupan wilayah yang dilintasi gerhana matahari total 2042 lebih luas daripada 2023, namun masih lebih sempit jika dibandingkan dengan 2016.
Yang juga menarik adalah meski pola lintasan gerhana matahari total berbeda, provinsi yang dilintasi pada 2042 adalah bagian dari provinsi yang dilintasi pagi ini.
Itu menjadi kabar baik bagi provinsi-provinsi yang sekarang sedang merayakan gerhana matahari. Sebab, mereka akan merasakan setidaknya dua kali gerhana matahari total dalam waktu yang relatif singkat.
Durasi gerhana matahari total pada 2042 di Indonesia mencapai 3 menit 30 detik. Hampir sama dengan durasi gerhana matahari total 2016.
Posted on 9 Maret 2016, in Teknologi and tagged Gerhana Matahari, gerhana matahari di indonesia, gerhana matahari hibryd, gerhana matahari total, prediksi gerhana matahari di indonesia. Bookmark the permalink. 1 Komentar.
Subhanalloh, meski saya tidak diwilayah yang dilalui GMT tapi redupnya sinar matahari sangat jelas sekali tadi pagi
Kunjungi juga blog saya y
SukaSuka