Keprihatinan Gus Mus Pada Fenomena Eksploitasi Agama Untuk Kepentingan Politik
Serambimata.com – Selalu membawa-bawa agama untuk tujuan politik menjadi pemadangan yang biasa selama ini. Fenomena ini mengundang keprihatinan KH A Mustofa Bisri. Rais Aan PBNU itu mengaku prihatin dengan sejumlah kelompok yang kerap memanfaatkan agama demi kepuasan nafsu politiknya. Selain mencoreng citra agama, sikap ini merupakan cermin ketidakmampuan mengenali Tuhannya.
Kiai yang akrab dipanggil Gus Mus ini berpendapat, mengikutsertakan agama untuk kepentingan tertentu, seperti kampanye politik adalah tindakan berlebihan.
“Gusti Allah diajak kampanye. Kebangetan tenan, kurang ajare nemen banget. Gusti Allah kok diajak kampanye. kalau gak bisa berpolitik, ya nggak usah berpolitik lah” tegas gus mus.
Menurutnya, perilaku keberagamaan harus ditunjukkan secara sederhana dan bijaksana. Tak cukup mengandalkan semangat mencintai Allah, tanpa disertai pengenalan secara mendalam tentang Allah.
” Kita lihat kembali, Allah itu apa? Jangan-jangan kita Allahu Akbar Allahu Akbar tapi nggak tahu Allah itu segede apa. Atau jangan-jangan kita selalu bilang Allahu Akbar tapi pikiran kita sama sekali tidak ke Allah” tegas kiai asal Rembang, Jawa Tengah ini.
Bagi Gus Mus, mencintai Allah tanpa mengenalinya hanya berbuntut pengagungan pendapat sendiri. Akibatnya, yang bersangkutan menganggap perlu mengadakan pembelaan kepada Tuhan, termasuk dengan jalan kekerasan.
Lha wong agama kok dibuat ngerusak. Itu kan aneh bin ajaib. Gusti Allah itu ar-Rahman, ar-Rahim, al-Lathif. Lha kok ngerusakan, iku piye? tuturnya.
Sumber: beritateratas.com
Posted on 14 Maret 2016, in Agama and tagged eksploitasi agama, Gus Mus, KH Mustofa Bisri, pesan-pesan Gus Mus, Tuhan dibuat Kampanye. Bookmark the permalink. 2 Komentar.
Pilkada DKI hal ini makin menjadi-jadi ya Pak…
http://singindo.com/2016/03/14/majikan-dan-pembantu-berebut-anak-di-bintaro-ini-berita-benarnya/
SukaSuka
Ya begitulah… agama jadi alat…
SukaSuka