Anies Baswedan Tak Lagi Jadi Menteri, Bagaimana Nasib K-13 ?

Serambimata.com – Beberapa saat setelah Presiden Joko Widodo mengumumkan reshuffle di jajaran menteri pembantunya,  bagai politisi, para praktisi dan tenaga kependidikan terutama para guru tiba-tiba ramai membicarakannya. Wajar saja, karena salah satu menteri yang direshuffle adalah Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Anies Baswedan.

Yang menjadi topik pembicaraan bukan kenapa Anies Baswedan diganti atau siapa sosok penggantinya, bukan itu. Tapi lebih pada bagaimana nasib Kurikulum 2014 (K-13) dan segala tetek bengeknya. Pertanyaan yang sangat beralasan bagi sebagian besar guru yang selama ini cukup dibuat “pusing” dengan penerapan Kurikulum yang dicetus sejak menteri Mendikbud Era Presiden SBY, kemudian disempurnakan di era kementerian Anies Baswedan. Belum sepenuhnya guru memahami K-13 ala Anies Baswedan, kini sang menteri harus pergi. Akankah K-13 berubah lagi seiring dengan hadirnya menteri pengganti?

Pengamat pendidikan dari Universitas Paramadina, Mohammad Abduhzen menilai pergantian jabatan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) dari Anies Baswedan ke Muhadjir Effeny akan mengakibatkan beberapa dampat yang bisa menghambat program-program pendidikan.

“Beberapa program pendidikan tentu akan terpenggal. dan itu berarti beberapa rencana Pak Anies harus dipahami kembali oleh menteri yang baru,” ujarnya saat dihubungi wartawan, Rabu (27/7). 
Abduhzen mengungkapkan terdapat beberapa hal yang diharapkan tidak boleh terputus. Dia mencontohkan program penegasan orientasi pendidikan dasar dan menengah terutama pada bidang vokasinya. 
Selanjutnya terkait profesionalisme guru yang sudah dilakukan melalui Uji Kompetensi Guru (UKG). Prospek program yang telah dilaksanakan ini diharapkan tidak terputus demi meningkatkan kompetensi guru.
“Lalu untuk kurikulum 2013 yang sudah direvisi bagaimana nanti nasibnya?” jelasnya. 
Selain itu, dia juga berharap Mendikbud baru nanti bisa memperhatikan nasib Ujian Nasional (UN). Sebab, hal ini masih belum terselesaikan dengan baik mengingat masih terdapat dua kurikulum yang dipakai di sekolah.

 
Kesamaran pada program ini diharapkan bisa terselesaikan dengan baik oleh pemangku kebijakan pendidikan yang baru. Secara keseluruhan, dia menilai, sosok Anies cukup baik karena terbukti memiliki keinginan besar untuk memajukan pendidikan. Namun yang paling patut diapresiasi adalah kebijakan penghapusan perpeloncoan di Masa Orientasi Sekolah (MOS).
“Selamat pada Pak Anies, semoga setelah menjabat tetap bermanfaat bagi masyarakat,” ucapnya.​

Siapa Pengganti Anies Baswedan?

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang baru pengganti Anies Baswedsn adalah Prof.Dr Muhadjir Effendy.  saat Ia ini menjadi salah satu Ketua PP Muhammadiyah yang membidangi pendidikan, penelitian dan pengembangan, dan kebudayaan. Mantan rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) tersebut juga Guru Besar Sosiologi Jurusan Pendidikan Luar Sekolah Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Malang.

K-13 Di mata Menteri Baru

Ketika ditanya soal nasib K-13 di kementerian yang baru dipimpinnya, dengan diplomatis Muhadjir menjawab bahwa sistem kurikulum pendidikan di Indonesia yang kerap berganti memiliki sifat yang berkesinambungan. Dia mengatakan setiap semester dan per tahunnya ada evaluasi yang dilakukan oleh kementerian terkait implementasi kurikulum tersebut. “Sebenarnya itu kontinuum, sehingga nanti ketika akan berubah dari kurikulum sebelumnya ke kurikulum berikutnya ada namanya krisis, ada namanya masalah-masalah yang harus disesuaikan. Itu wajar”, jelas Muhadjir.

Iklan

About serambimata

Terus menulis

Posted on 29 Juli 2016, in Pendidikan and tagged , , , , , , . Bookmark the permalink. Tinggalkan komentar.

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: