Bahaya Wahabi Bagi Keutuhan Islam Jadi Topik Utama dalam Muktamar Aswaja Dunia

Serambimata.com – Kehadiran kelompok-kelompok radikal berhaluan Salafi/Wahabi di berbagai negara mengundang keprihatinan tokoh-tokoh Islam Aswaja. Bagaimana tidak, kelompok yang mengusung paham dan ajaran takfirisme itu terus menerus memicu konflik dan permusuhan di kalangan  umat Islam itu sendiri. Mereka dengan terang-terangan melawan penyebaran agama yang moderat dan akidah yang benar dengan menghasut, menebar kebencian dan mengkafir-kafirkan bahkan menyerukan perang atas nama keyakinan pemahaman agamanya yang salah dan dangkal.

Sebuah muktamar atau konferensi para ulama besar Ahlussunnah Waljamaah (Aswaja) telah digelar di Grozny, ibu kota Republik Cechnya pada 25 – 27 Agustus 2016. Muktamar yang dihadiri oleh lebih dari 200 ulama Islam sedunia dengan tema “Siapa Ahlussunnah Waljamaah”ini menghasilkan seruan kepada segenap umat Islam agar berhenti berpolemik dan memperdebatkan persoalan-persoalan sepele karena hal ini rawan dimanfaatkan oleh kelompok-kelompok teroris untuk melicinkan manhaj dan perilakunya yang menghancurkan umat Islam.

Sebagaimana dilansir laman berita Asharq al-Awsat, Sabtu (27/08/2016), konferensi itu menegaskan, “Perkumpulan para ulama di Cechnya akan berperan serius dalam upaya memadamkan kobaran api dan peperangan yang tak berprikemanusiaan dan yang telah menjadikan raga dan kerangka bangsa-bangsa Arab dan umat Islam sebagai tikus-tikus percobaan berdarah serta dikobarkan oleh sistem neo-kapitalis yang tangan-tangan apinya telah menyodorkan teori-teori syaitani yang mengerikan. Rencana-rencana sistem makar ini mulai merayap ke berbagai budaya , keyakinan manusia, ketentuan sejarah dan peradaban, serta menundukkannya terhadap satu standar peradaban global.”

Mesir juga menghadiri pertemuan besar alim ulama ini dengan mengutus para ulama terkemuka Universitas Al-Azhar, Kairo.

Imam Besar Al-Azhar Syeikh Ahmad al-Tayeb selaku ketua Majelis Hukama’ al- Muslimin, Jumat (26/06/2016), telah meresmikan Masjid Haji Yusuf al-Qalqashandi di desa Qalqashandi di utara Grozny di hadapan Presiden Cechnya Ramzan Kadyrov dan sejumlah besar ulama.

Grand Syaikh Al Azhar dalam Muktamar Aswaja Internasional

Pada kesempatan itu para ulama Cechnya dan Kaukasus dalam kata sambutannya telah mengungkapkan kebahagiaan bangsa Cechnya atas kunjungan para pemuka Al-Azhar ke negara ini. Mereka menegaskan bahwa Imam Besar Al-Azhar adalah imam Aswaja.

Pemimpin Universitas Al-Azhar Ibrahim al-Hudhud dalam khutbah Jumatnya berbicara mengenai akhlak Rasulullah saw sebagai penebar rahmat bagi seluruh umat manusia, baik Muslim maupun non-Muslim, dan bahkan terhadap musuh-musuh yang telah mengganggunya namun beliau memaafkan mereka dalam peristiwa Pembebasan Mekah.

“Budi pekerti ini telah menentukan perilaku moderat dalam dakwah kepada Allah Azza wa Jalla, dan inilah manhaj yang ditempuh oleh para ulama Muslimin di berbagai era,” terangnya.

Para peserta muktamar bertema “Siapa Ahlussunnah Waljamaah” menegaskan bahwa ada beberapa kekuatan regional dan internasional yang merusaha menyulut konflik sektarian dan mazhab di tengah negara-negara Islam demi melayani ambisi musuh umat Islam dan demi kepentingan-kepentingan sempit.

Peserta Muktamar Dunia yang terdiri dari para Ulama Aswaja seluruh dunia

Anggota Dewan Ulama Senior Mesir Syeikh Ali Gomaa yang juga mantan mufti agung Mesir dalam kata sambutannya pada konferensi tersebut, Jumat (26/8/2016), menanggapi isu yang beredar bahwa wibawa dan otoritas Al-Azhar sudah dihancurkan kelompok-kelompok radikal berhaluan Salafi/Wahabi.

“Tak seperti yang ramai diisukan oleh sebagian oleh sebagian orang, Al-Azhar tidak terbakar. Al-Azhar tidak terbakar karena Allah-lah yang mendirikannya, menjaganya, dan menyiapkannya untuk menjaga manhaj yang sahih,” tegasnya.

Dia menambahkan bahwa Aswaja, terutama Al-Azhar, adalah ahlul haq yang tidak hanya memahami teks tetapi juga mementingkan pemahaman terhadap realitas, tidak mengafirkan siapapun di ahlul kiblat, berdiri di antara akal dan teks, dan hidup rukun bersama pihak-pihak lain.

Pada Maret lalu dia menyerukan supaya para alim ulama Aswaja dan Syiah berkumpul di Al Azhar untuk menggalang persatuan Islam. Dan pada Desember 2014 dia mengimbau kepada para marji’ atau ulama panutan Syiah di Irak dan Iran agar mengeluarkan fatwa tegas yang mengharamkan penghujatan terhadap sahabat, isteri-isteri Nabi saw, dan simbol-simbol Aswaja lainnya. Fatwa demikian sebenarnya sudah lama dikeluarkan oleh para marji’ Syiah, termasuk Grand Ayatullah Ali Khamenei yang menjadi pemimpin besar Iran.

Penasehat Presiden Mesir dan utusan Komisi Keagamaan Parlemen Mesir Usamah al-Azhari mengatakan, “Muktamar Cechnya bertujuan memberikan pencerahan mengenai problematika yang mengitari dunia Islam dalam berbagai persoalan akidah dan pemikiran yang dimanfaatkan oleh kelmpok-kelompok teroris radikal dalam mencetak manhaj-manhajnya yang menghancurkan.”

Menurutnya, kaum takfiri (kaum yang mudah mengafirkan lawan pendapat) dan kaum tafjiri (kaum yang melakukan aksi peledakan) berjalan di satu jalan yang sama, sementara lembaga-lembaga keagamaan banyak yang tak memahami kondisi kritis sehingga membukakan kesempatan bagi takfirisme untuk melawan penyebaran agama yang moderat dan akidah yang benar.

Satu peserta lain dari Mesir kepada Asharq al-Awsat mengatakan, “Para ekstrimis berusaha menampilkan agama Islam sebagai model penghancuran, vandalisme, perpecahan dan permusuhan yang tak ada habisnya… Konferensi diselegarakan ketika situasi benar-benar krusial sehingga beban alim ulama menjadi sangat berat dalam menunjukkan loyalitasnya kepada agama, nasionalisme, dan kemanusiaan demi meluruskan persepsi yang salah mengenai agama Islam, dan menjawab syubhat para penebar keraguan tentang Islam.”

Mengenai gerakan Salafi/Wahabi, Imam Besar Al-Azhar Syeikh Ahmad al-Tayeb dalam muktamar Grozny mengingatkan bahwa konsep Aswaja yang sudah berlaku sekian abad di tengah umat Islam belakangan ini digugat oleh klaim-klaim tertentu dan hawa nafsu orang-orang yang secara fisik mengenakan jubah agama tapi batinnya keluar dari pokok, kaidah dan toleransi agama.

Menurutnya, fenomena ini nyatanya telah membuat konsep itu goyang di kalangan awam umat Islam dan bahkan sebagian kalangan yang terlibat dalam kegiatan dakwah Islam, dan para pengklaim itupun tampil dengan label Aswaja dan berlagak sebagai sebagai satu-satunya juru bicara Aswaja. Akibatnya, barisan umat Islam terpecah dan pemahaman yang keliru tentang Aswaja itu bercokol dalam pikiran kalangan awam dan bahkan kalangan da’i sehingga maraklah faham radikalisme, ekstrimisme, terorisme, dan aksi pembunuhan.

Dia melanjutkan bahwa keguncangan konsep Aswaja telah membangkitkan nyali para pengintainya membidikkan anak panahnya terhadap aliran ini, mencemarkan perjalanan sejarahnya, dan melakukan distorsi-distorsi yang membuat aliran ini seolah bertanggungjawab atas aksi-aksi teror yang dilakukan oleh kelompok-kelompok takfiri bersenjata.

Dia menerangkan bahwa kelompok-kelompok ini telah mencemarkan nama baik Aswaja, dan kemungkinan besar mereka sengaja menyerang konsep Aswaja demi melicinkan obsesi politik, tendensi sektarianisme, dan ambisi ekspansif untuk memintarkan para penebar perpecahan.

Syeikh Ahmad al-Tayeb kemudian menjelaskan bahwa dalam metode pendidikan Al-Azhar, Aswaja adalah sebutan untuk kalangan pengikut Imam Abu al-Hasan al-Asy’ari dan Imam Abu Mansur al-Maturidi. Mereka mencakup para ulama mazhab fikih Hanafi, Maliki, Syafi’i dan para ulama moderat dari mazhab fikih Hanbali.

Pengertian yang sedemikian luas sehingga juga mencakup para ahli hadis dan penganut tasawwuf ini juga telah ditegaskan para ulama mazhab Asy’ari terdahulu sejak awal kemunculan istilah Aswaja pasca wafatnya Imam al-Asy’ari.

Dia menyimpulkan bahwa inilah realitas yang sudah berjalan di tengah umat Islam selama lebih 1000 tahun dan dengan realitas inilah mereka menjalani kehidupan yang satu namun mencakup keragaman dan perbedaan pendapat yang terpuji serta mencampakkan semangat perpecahan dan ikhtilaf yang tercela.

Sumber: Liputanislam.com

About serambimata

Terus menulis

Posted on 2 September 2016, in Agama and tagged , , , , , . Bookmark the permalink. Tinggalkan komentar.

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: