KH Hasyim Muzadi Serukan Ulama tidak Diam Lawan Paham Radikal Demi Selamatkan Agama dan Negara
Serambimta.com – Ajaran paham radikal semakin lama semakin berani unjuk gigi dan terus bergerak. Gerakan mereka makin memprihatinkan ketika dengan segala cara berusaha membenturkan antara agama dengan negara. Di berbagai negara di Timur Tengah gerakan itu sudah terbukti berhasil hingga berujung pada konflik tak berujung antar keduanya. Sementara di Indonesia, saat ini sedang ada upaya untuk menciptakan situasi seperti itu.
Karenanya Mantan Ketua Umum PBNU KH Hasyim Muzadi mengajak ulama ahlussunnah wal jamaah bangkit menyelamatkan agama dan negara dengan menghindarkan terjadinya tabrakan antara keduanya.
“Jangan sampai agama rusak ditekan negara dan negara rusak karena tidak didukung agama,” kata Hasyim dalam halaqah ulama dan deklarasi laskar antinarkoba Muslimat NU di Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, seperti dilansir dari Antara, beberapa waktu lalu.
Menurut Hasyim ulama tidak bisa lagi tinggal diam, sementara kelompok yang menyebarkan paham radikal yang membenturkan Islam dengan negara terus bergerak.
Menurutnya ulama harus mengajarkan kepada masyarakat Islam ahlussunnah wal jamaah yang benar, aktif mengisi forum-forum pengajian di masjid dan mushalla.
“Jaga titik-titik di desa yang sekarang jadi pintu masuk radikalisme terorisme. Ini tidak bisa diserahkan polisi. Polisi baru menangkap kalau sudah berbuat teror,” jelas anggota Dewan Pertimbangan Presiden ini.
Ia mengatakan ulama Indonesia yang berguru pada ulama terdahulu yang menyambung hingga Walisongo merupakan ulama yang jelas keindonesiaannya, berbeda dengan ulama yang memiliki garis kepemimpinan dengan organisasi atau aliran di luar negeri.
“Karena itu ahlussunnah tak pernah berontak karena tak dipimpin dari luar, tidak seperti sekarang,” ujarnya.
Pengasuh Pondok Pesantren Al Hikam Malang dan Depok ini menyatakan dapat memahami apabila selama ini ulama ahlussunnah cenderung diam untuk menghindari konflik, namun sikap itu tidak bisa lagi dipertahankan.
“Biasanya ulama tak mau ramai-ramai sehingga yang menang yang suka ramai-ramai. Ulama terlalu sungkan sehingga yang menang yang tidak sungkan-sungkan,” tambahnya.
Mengingat zaman yang berubah, menurut Hasyim, ulama juga harus pandai mengemas ajaran agama yang sebenarnya ajaran lama dengan kemasan baru yang lebih menarik.
“Sekali lagi, ulama jangan diam. Sekarang agama memanggil untuk mengajarkan syariat yang benar, juga negara yang kini dilanda berbagai problema,” tegasnya.
Dikatakannya ulama harus tampil membenahi masyarakat dan memberikan teladan karena Indonesia kini dilanda krisis keteladanan.
Posted on 4 Oktober 2016, in Agama and tagged bahaya paham radikal, Hasyim Muzadi, KH Hasyim Muzadi. Bookmark the permalink. 1 Komentar.
kyai dan ulama terbius oleh kursi panas politik
SukaSuka