KH. Hasyim Muzadi Tanggapi Fenomena Dimas Kenjeng: Masyarakat Kita Sedang Sakit
Serambimata.com – Fenomena Kanjeng Taat Pribadi terus bergulir, bahkan semakin ramai menjadi headline pemberitaan di media. Sejak ia ditangkap lalu ditetapkan menjadi tersangka atas kasus pembunuhan hingga penipuan membuat namanya makin jadi sorotan. Terlebih, setelah terungkap sejumlah pengikut setianya yang diketahui tidak hanya berasal dari masyarakat ‘awam’ tapi tidak sedikit dari mereka justru berasal kaum intelektual, pejabat, TNI, hingga pengusaha.
Fakta tersebut menarik perhatian mantan Ketua Umum PBNU, KH. Hasyim Muzadi yang mengaku telah mengikuti fenomena Dimas Kanjeng meskipun dirinya mengaku tidak mengenal sosok yang bikin heboh dengan unggahan video penggandaan uang yang tersebar youtube.
Dalam program diskusi Indonesia Lawyers Club (ILC) Tv One, Selasa (4/9/2016) malam, Hasyim Muzadi mengajak untuk meyikapi fenomena Dimas Danjeng dari aspek agama dan akal sehat (rasio).
Pengasuh Pondok Pesanteren Al Hikam, Malang, Jawa Timur itu membuat peserta yang hadir terdiam sesekali memberikan applause atas pendapat-pendapatnya yang menohok terutama kepada para pengikut yang masih setia terhadap ‘guru besar’nya Dimas Kanjeng.
“Sekarang kita masuk rasio biasa saja, kalau (Taat) bisa mengadakan uang kenapa uang orang lain yang diminta. Gandakan saja uang sendiri apalagi ada maharnya” kata Hasyim.
Oleh karena itu, apabila secara rasio sudah mampu menjawab namun masih banyak pengikut yang terjebak, hal itu menunjukkan masyarakat Indonesia sedang sakit.
“Sudah tahu begitu tapi pengikutnya banyak. Kesimpulannya masyarakat kita yang sakit. Masyarakat bawah atau miskin ingin uang, masyarakat tengah kesulitan ekonomi, sedangkan masyarakat atas sangat serakah sehingga seberapapun yang dimiliki tidak pernah cukup ” tutur Hasyim disambut applause.
Posted on 6 Oktober 2016, in Agama and tagged Dimas Janjeng, fenomena dimas kanjeng, Hasyim Muzadi, ILC TV one, KH Hasyim Muzadi. Bookmark the permalink. Tinggalkan komentar.
Tinggalkan komentar
Comments 0