Muhibah Umat IX, Warga Keluhkan Soal Aliran Listrik, Akses Jalan Hingga Pemekaran

img_20161030_103303_hdr

Serambimata.com, Situbondo – Tidak seperti biasanya, Muhibah Umat IX kali ini hanya mengambil waktu dua hari, mulai Sabtu-Minggu, 29 hingga 30 Oktober 2016. Ini karena Penasihat Dewan Masjid Indonesia (DMI) Situbondo, KHR Ahmad Azaim Ibrahimy tidak memiliki banyak waktu hingga 3 hari lamanya seperti sebelum-sebelumnya. Maklum, Muhibah Umat yang memilih lokasi di 5 dusun yang ada di Desa Curah Tatal dan Kayumas Kecamatan Arjasa ini di luar jadwal yang direncanakan.

Keputusan mendatangi kecamatan Arjasa untuk yang kedua kalinya karena permintaan warga Curah Tatal yang menginginkan desanya juga didatangi Muhibah Umat setelah sebelumnya tim Muhibah Umat menemui masyarakat desa Kayumas.

Tak mudah untuk mendatangi lima dusun yang ada di pedalaman Arjasa bagian selatan. Dengan kendaraan roda empat peserta Muhibah Umat harus menempuh perjalanan sekitar 4 jam dari jalan raya Arjasa menuju dusun Beto Tellok, lokasi yang menjadi tujuan pertama kegiatan yang diselenggarakan DMI Situbondo. Jarak tempuh yang cukup jauh ditambah akses jalan yang naik-turun, sempit, licin dan berlubang menjadi penyebab lamanya perjalanan.

Setelah mampir sejenak di Masjid Nurul Muttaqin di dusun Beto Tellok, melaksanakan sholat maktubah, menyerahkan bantuan dan santunan serta bercengkrama dengan penduduk setempat, perjalanan dilanjutkan ke lokasi berikutnya, yakni dusun Kacep Tengah. Sebuah desa yang dingin, sedingin nama dusun tersebut (Kacep dalam bahasa Madura bermakna keadaan dingin yang dialami tubuh  karena cuaca yang teramat dingin).

Sekitar pukul 21.00 wib, kami tiba di dusun Kacep Utara.  Sambutan hangat dan antusiasme harga menerima rombongan Muhibah Umat IX obati lelah dan penat peserta  karena jauh beratnya perjalanan. Setelah istirahat sejenak dan menikmati suguhan yang disiapkan warga, peserta yang terdiri dari Anggota DMI Situbondo, jajaran Polres Situbondo, Polsek Arjasa dan Polres Asembagus langsung menuju Masjid Uswatun Hasanah untuk melaksanakan pengajian, pembinaan kemasjidan, penyuluhan Kamtibmas, dan pemberian bantuan dan cindera mata untuk masjid. Ditempat terpisah juga sedan dilaksanakan khitanan gratis bagi belasan anak oleh tim medis yang telah disiapkan panitia.

 

img_20161029_1348481

Khitanan Massal Gratis oleh tim medis Muhibah Umat

Seperti pelaksanaan Muhibah Umat sebelumnya, pada pagi hari Usai Sholat dan Kuliah Subuh oleh KHR Ahmad Azaim Ibrahimy. Seluruh peserta Muhibah Umat menyebar ke rumah-rumah penduduk untuk bersilaturrahim dan melihat langsung keadaan warga sambil menampung keluh kesah mereka. Sementara peserta lainnya melaksanakan bakti sosial di tempat dan sarana umum, seperti masjid, kuburan atau tempat lainnya. Sebelum akhirnya rombongan melanjutkan perjalanan ke dusun berikutnya dengan berjalan kaki.

img_20161030_090231_hdr1

KHR Ahmad Azaim Ibrahimy, KHR Abdullah Faqih Gufron dan peserta Muhibah Umat IX berjalan kaki menuju dusun berikutnya

Di hampir setiap rumah yang dikunjungi peserta Muhibah Umat,selain bercengkrama dengan warga tentang persoalan kemasyarakatan, tidak sedikit warga yang mengeluhkan soal sarana dan fasilitas negara yang hingga kini tidak bisa mereka nikmati. Mulai dari soal listrik, akses jalan, harga jual jahe yang sagat rendah, hingga keinginan warga agar dilakukan pemekaran bagi desanya.

Keinginan warga tersebut cukup beralasan, mereka menganggap desa mereka Curah Tatal terlalu luas dan panjang, jarak antara dusun sangat jauh dan sulit dijangkau, selain akses jalan yang sulit karena harus naik-turun gunung, kondisi jalan yang tidak beraspal, rusak dan licin karena  tergerus air hujan menjadi alasan lainnya karena kondisi itu menyebabkan sulitnya akses jalan antara dusun satu ke dusun lainnya.

Ditambah lagi dengan belum masuknya  aliran listrik negara, membuat sepanjang jalan yang menghubungan antar dusun menjadi gelap gulita, hanya temaram lampu yang terlihat di rumah-rumah penduduk yang dihasilkan oleh tenaga surya seadanya. Kalaupun ada sebagian tempat dan fasilitas umum terlihat agak terang, hal itu karena menggunakan mesin diesel.

img_20161030_051921_hdr1

Kyai Azaim, Kyai Faqih dan peserta Muhibah Umat ketika di rumah salah satu warga

Menurut keterangan warga, sebenarnya sekitar tiga tahun yang lalu warga sudah dijanjikan kalau tempat dan rumah mereka akan dialiri listrik negara, bahkan tidak sedikit rumah yang sudah dipasang peralatan listrik oleh instalator  yang saat itu mengaku ditunjuk pemerintah. Namun hingga kini aliran listrik yang dijanjikan itu tak kunjung dipasang, padahal untuk pemasangan peralatan listrik tersebut  warga sudah terlanjur membayar hingga jutaan rupiah.

“Dhimen warga e ka’dintoh ampon e tarek biaya pemasangan alat-alat listrik, tape sampek samangken listrik paggun tak masok, padahal warga ampon majer bahkan bennyak se ampon lunas sekitar 2,5 jutaan. Nika alatta” (dulu warha di sini sudah ditarik biaya pemasangan alat listrik, tapi sampai sekarang listrik itu tak kunjung terpasang, padahal banyak warga yang sudah membayar bahkan sudah lunas sekitar 2,5 jutaan), Kata Pak Uswatun, warga Kacep, sambil menunjuk peralatan istrik yang sudah tertempel di tembok rumahnya.

Atas keluhan warga tersebut, Ketua DMI Situbondo, KHR Abdullah Faqih Gufron berjanji akan membantu mengupayakan agar persoalan -persoalan yang dialami warga bisa diatasi dengan menjembatani kepada pihak-pihak terkait agar segera dicarikan solusi.

Muhibah Umat IX kali ini mendatangi empat dusun dan 5 masjid yang ada di desa Curah Tatal ditambah satu dusun dan satu masjid di desa Kayumas kecamatan Arjasa. Dusun tersebut adalah, Beto Tellok, Kacep, Taman Rejo dan Taman Dadar desa Curah Tatal serta dusun Pelle desa Kayumas. Selama dua hari, berbagai program berhasil dilaksanakan bahkan disambut antusias oleh warga, mulai dari pengajian, pembinaan masjid, penyuluhan Kamtibmas, Khitanan massal gratis, pengobatan bekam gratis, mengunjungi dan bermalam di rumah-rumah penduduk, membantu  dana pembinaan masjid serta pemberian santunan kepada kaum Dhu’afa dan yatim piatu (Hans)

Foto-foto ekslusif Muhibah Umat IX

img_20161029_233952_hdr1

Pengobatan Bekam Gratis oleh tenaga ahli

 

img_20161030_0846391

Pemberian santunan kepada kaum dhu’afa’ oleh penasihat DMI Situbondo

img_20161030_131322_hdr1

Menyusuri jalan menanjak

 

 

img_20161030_043553_hdr1

Kuliah Subuh oleh Penasihat DMI Situbondo, KHR Ahmad Azaim Ibrahimy

img_20161030_091252_hdr1

Kyai Azaim dan peserta Muhibah Umat disambut warga

 

 

 

 

.

About serambimata

Terus menulis

Posted on 1 November 2016, in Tak Berkategori and tagged , , , , , . Bookmark the permalink. Tinggalkan komentar.

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: