Mewaspadai  Kelompok Anti NKRI Yang Memanfaatkan Demo Damai 4 Nopember 

Serambimata.com – Rencana demo besar-besaran di wilayah DKI Jakarta hari ini, Jumat 4 Nopember 2016 bisa jadi pelajaran penting bagi penganut agama apapun di Nusantara ini untuk tidak main-main dengan segala bentuk penistaan terhadap agama tertentu, sebab bila tidak, selain akan berhadapan dengan hukum juga akan menghadapi aksi serupa seperti yang akan dilkakukan puluhan ribu umat Islam hari ini. Kendati demikian, tetap harus diwaspadai hadirnya kelompok tertentu yang menunggangi aksi demo hari ini untuk pemenuhan ambisi keruntuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan mewujudkan agenda mendirikan negara Khilafah, dan itulah yang yang dikhawatirkan umat Islam yang masih mencintai Negeri ini tanpa menafikan aksi demo bela Islam hari ini.

Kekawatiran itu cukup beralasan bila mengacu pada terjadinya berbagai konflik di beberapa daerah bahkan di berbagai negara yang dipicu oleh sentimen agama dan SARA.  Karenanyaya, penting juga mewaspadai penyataan Kapolri Jenderal Polisi M. Tito Karnavian pada Program Live Mata Najwa di Metro TV bertema Menjaga Kebhinnekaan, Rabu (2/11) malam. Tito mensyinyalir  bahwa demo 4 November 2016 mendatang ditumpangi oleh beberapa kepentingan. Termasuk kelompok yang sudah lama mempunyai agenda mendirikan khilafah. 


Menurutnya, isu penistaan agama yang diduga dilakukan oleh Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) telah berkembang ke arah yang lebih dari sekadar melakukan demo menuntut Ahok. Padahal Kepolisian saat ini sedang memproses kasus Ahok tersebut.

“Kalau saya lihat, demo ini terpicu oleh beberapa hal, pertama kelompok yang memang dari awal tidak suka terhadap gaya bicara Basuki Tjahaja Purnama; kedua, kelompok yang terprovokasi atas nama penistaan agama; dan ketiga, agenda dari kelompok yang memang sudah cukup lama ingin mendirikan khilafah,” ungkap Kapolri.

Kapolri Tito Karnivian pada acara Mata Najwa

Peryataan Kapolri tersebut tidak hanya sekedar  dugaan, tapi didasarkan bukti yang terungkap saat demo pertama pada Jumat, 14 Oktober 2016 lalu, Saat itu bendera yang menjadi simbol khilafah bahkan bendera ISIS bebas berkibar di tengah kerumunan ribuan pendemo.

Munculnya bendera ISIS pada demo pertama Anti Ahok, 14 Oktober 2016

Pada kesempatan yang sama, Puteri kedua KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) Yenni Wahid.   Ia  memaparkan bahwa sebagai hak konstitusional, masyarakat berhak melakukan aspirasi lewat demo. Hal itu dipersilakan asal dilakukan dengan tertib, masih dalam koridor hukum, tidak radikal dan tidak anarkis.

“Namun, kita harus mewaspadai dan mengantisipasi karena yang kita khawatirkan adalah penunggangan-penunggangan dan penyusupan-penyusupan. Jadi memang ada orang-orang yang dari awal agendanya adalah mengganggu stabilitas negara menggunakan momentum ini,” Kata Yenny.

Menurut Direktur Eksekutif The Wahid Institute itu,  jika memang kepentingan politik juga ada dalam agenda terselubung demo tersebut, jangan membawa-bawa sentimen agama ke dalam politik. Hal ini berlaku untuk siapapun karena kedua entitas tersebut jika dicampuradukkan bisa memunculkan tragedi dan konflik.

“Soal SARA jangan dibawa-bawa ke dalam urusan Pilkada. Kita sudah mengalami banyak konflik yang berujung tragedi, di Ambon, di Poso, dan lain sebagainya gara-gara soal SARA dipakai untuk urusan politik. Sudah cukup bangsa ini, sudah cukup negara ini mengalami konflik,” tegas Yenny disambut applouse penoton Mata Najwa. .

Ancaman kelompok Jaisy Al-Fath Suriah Untuk Ahok

Akan adanya kelompok yang mengancam keutuhan NKRI pada Demo hari ini sebenarnya sudah terungkap pada acara Diskusi Publik bertema Ancaman Radikalisme dan Terorisme di Pligub DKI? pada Selasa, (1/11) di Kantor The Wahid Institute Jakarta, Pengamat Terorisme Sydney Jones mengatakan bahwa gerakan 4 November nanti memang berpotensi ditumpangi kelompok-kelompok garis keras.

Kelompok Garis Keras di Suriah dengan poster Anti Ahok

Hal ini terbukti dari beredarnya foto kelompok Jaisy Al-Fath di Suriah yang bertuliskan ‘Tangkap Ahok atau Peti Mati Ahok’ menunjukkan memang gerakan anti Ahok di Indonesia telah ditunggangi oleh kelompok radikal.

kelompok Jaisy Al-Fath di Suriah yang bertuliskan ‘Tangkap Ahok atau Peti Mati Ahok’ 

Tentu bangsa Indonesia berharap Aksi Demo Bela Islam hari ini dapat berlangsung damai, tanpa anarkisme yang dapat merugikan semua pihak, khususnya Umat Islam. Bila tidak, tidak hanya menodai tujuan baik demo hari ini tapi dampak yang lebih besar, akan merugikan Islam sendiri sebagai agama damai rahmatan lil alamin,

About serambimata

Terus menulis

Posted on 4 November 2016, in Agama and tagged , , , , , , . Bookmark the permalink. Tinggalkan komentar.

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: