TNI, Polri, Ormas Islam, Tokoh Agama, Akademisi dan Pesantren se Situbondo Nyatakan Tolak HTI

Serambimata.com – Merespon situasi dan perkembangan kota santri Situbondo, terutama pasca terungkapnya gerakan organisasi berideologi khilafah, Kepolisian Republik Indonesia Resort Situbondo, TNI, MUI, Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) Islam, tokoh Agama, tokoh masyarakat,  pemerintah daerah, kalangan akademisi dan Pondok Pesantren se Kabupaten Situbondo, Selasa (02/05/2017) menggelar acara dialog kebangsaan dan deklarasi bersama  menolak Hizbut Tahrir Indonesia. 

Acara yang digagas Polres Situbondo tersebut diawali dengan sholat Maghrib dan Isyak  berjama’ah dilanjutkan dengan dialog dan penandatangan deklarasi penolakan terhadap HTI serta diskusi penyusunan rencana aksi dalam rangka menghalau dan mencegah perkembangan organisasi yang tidak menerima Pancasila sebagai azas tunggal NKRI. 

Penandatanganan Deklarasi Situbondo meneguhkan NKRI TNI, Polri, Ormas Islam, Pemerintah Daerah dan Pondok Pesantren

5 butir deklarasi bersama yang ditandangani seluruh perwakilan yang hadir antara lain :

1.  Tetap setia dan berpegang teguh pada Pancasila dan UUD 1945

2.  Tetap setia dan berpegang teguh pada NKRI dan Bhineka Tunggal Ika

3.  Menolak Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) atau kelompok manapun yang berpotensi memecah belah persatuan dan kesatuan, mengubah Pancasila serta menganti bentuk NKRI.

4.  Memaksimalkan upaya preventif, antisipatif serta proaktif membela dan melindungi ummat dalam rangka menjunjung tinggi marwah agama dan martabat kemanusiaan demi kemajuan NKRI.

5.  Penerimaan dan pengamalan Pancasila merupakan perwujudan dari upaya umat Islam Indonesia untuk menjalankan syariat agamanya.

Sedangkan rencana aksi yang disepakati dalam forum tersebut  adalah Safari Sholat Jum’at dengan materi khutbah seputas kebangsaan, nasionalisme dan pembentengan akidah umat dari paham radikalisme, Pembinaan Takmir dan Remaja Masjid, Melanjutkan Muhibah Ummat kerjasama DMI dan Polres Situbondo, Deklarasi Kepemudaan untuk penguatan ideologi Pancasila dan Pemasangan spanduk, banner dan baliho penolakan terhadap HTI.

Pembacaan Deklarasi Situbondo Meneguhkan NKRI, menolak HTI

Berdasarkan pantauan Serambimata, dialog yang  berlangsung sekitar tiga jam tersebut berjalan gayeng dalam suasana keakraban. Hampir seluruh perwakilan menyampaikan laporan, usul dan saran terkait keumunculan HTI di Situbondo. 

“HTI itu tak pernah menyerah dalam merekrut anggota, di daerah saya, Kendit, HTI tak pernah putus asa mengajak istri saya untuk bergabung, padahal mereka tahu istri saya aktif di Fatayat”, Ungkap salah satu tokoh Masyarakat asal kecamatan Kendit. 

Tidak hanya itu, HTI disinyalir juga berusaha untuk masuk  ke semua elemen, termasuk dunia Pendidikan. “Di SMA Panarukan sudah ada usaha HTI untuk memasukkan ideologinya melalui kegiatan berbungkus sosial dan keagamaan, beruntung di sekolah tersebut ada salah satu guru yang aktif sebagai pengurus Ansor, sehingga langsung ditolak”. Ungkap Ketua GP Ansor Situbondo.

Sementara itu, sebagai organisasi yang bergerak di bidang kemasjidan, DMI mengusulkan dan menyatakan kesiapannya membentengi masyarakat dari paham dan ideologi yang mengancam keutuhan NKRI melalui kegiatan Safari Sholat Jumat, pembinaan ta’mir masjid dan melanjutkan kegiatan Muhibah Umat ke Masjid-masjid dan rumah-rumah penduduk di daerah pedalaman. 

“Di negara-negara Islam, seperti Turki, Pakistan, Arab Saudi dan lainnya bahkan di negara asalnya Yordania, Hizbut Tahrir menjadi kelompok terlarang. La ini ajaran yang sudah ditolak dimana-dimana kok masih mau di terapkan di Indonesia. Jadi forum ini harus tegas bersikap bahkan melalui spanduk, banner dan baliho menyatakan Situbondo menolak HTI”, tegas Wakil Ketua DMI dan Ketua AUTADA, KH. Jaiz Badri Masduki.

TNI, Polri, Ormas Islam, tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, pemerintah Daerah, akademisi dan perwakilan Pondok Pesantren usai acara

Kapolres Situbondo AKBP Sigit Dany Setiyono, SH. SIK. MSc (Eng) dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan yang ia gagas tersebut tidak bertujuan memvonis dan menghakimi organisasi dan kelompok tertentu tapi tapi  merupakan upaya defensif terhadap siapapun dan kelompok manapun yang dapat berpotensi menjadi ancaman terhadap keutuhan NKRI. 

“Kegiatan ini diadakan agar Kepolisian di dalam menjalankan tugas-tugasnya dapat berjalan harmonis dengan semua pihak terutama ormas atau kelompok-kelompok Islam”, papar Kapolres yang baru bebeberapa bulan bertugas di Situbondo tersebut.
 

Ia menambahkan, Meskipun di Indonesia belum ada larangan resmi terhadap HTI, tapi paham kelompok ini dapat mengganggu keamanan dan kenyamanan masyarakat serta membahayakan kehidupan berbangsa dan bernegara. 

“Meskipun belum  ada larangan resmi dari pemerintah, tapi paham ini tanpa disadari masuk di relung-relung jiwa masyarakat, generasi muda, anak-anak dan keluarga kita”, tambah pria yang rutin puasa Senin-Kamis itu.

Hadir dan ikut menandatangani deklarasi tersebut antara lain : Kapolres Situbondo (AKBP Sigit Dany Setiyono, SH, SIK, M.Sc.Eng), Asisten 1 Pemkab Situbondo (Ir. H. Agus Fauzi, M.Si), Kasdim 0823 Situbondo (Mayor Inf Winarso), Kepala Kesbangpol Kab. Situbondo (Drs. Edi Susilo, M.Si), Ketua Pertimbangan IKA-PMII Situbondo (H. Joko Lutfy Prihatin, SH, M.Hum), Ketua GP Ansor (Yogie Kripsian Sah, S.STP),  Ketua AUTADA (KH. Jaiz Badri Masduki), Ketua MUI Situbondo (KH. Syaiful Muhyi), Ketua FKUB Situbondo (Ustadz Yusron Sofrowi), Ketua Al-Irsyad Situbondo (H. Saddiq Attamimi), Ketua PD Muhammadiyah (KH. Syamsuri, M.Pd), Ketua LDII Situbondo (Drs. Agus Triono, M.Pd), Ketua DMI Situbondo (KHR. Abdullah Faqih Ghufron), Perwakilan Ponpes Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo (KH. Zaini Ridwan), Perwakilan Ponpes Walisongo (Habib Umar Al-Muhdar), Perwakilan Kemenag Situbondo (Drs. Abd Rahem, M.Pd.I), Pembantu Rektor 3 Universitas Abdurrahman Saleh Situbondo (Irwan Yulianto, SH, M.Hum), Sekretaris PCNU Situbondo (Zaini, SH), Ketua Banser (Ansori), Para Pejabat Utama Polres Situbondo dan Jajaran Kapolsek Situbondo serta para Perwira Polres Situbondo, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat dan  beberapa awak media cetak dan elektronik.

“Aksi bersama ini tidak akan terlaksana tanpa adanya dukungan dan peran serta seluruh masyarakat Situbondo dalam rangka menjaga persatuan dan kesatuan NKRI yang berasaskan Pancasila sebagai ideologi bangsa”,  tutup Kapolres Situbondo. (hans)

About serambimata

Terus menulis

Posted on 3 Mei 2017, in Politik and tagged , , , , , , . Bookmark the permalink. Tinggalkan komentar.

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: