Akhirnya, Pancasila kembali akan Menjadi Mata Pelajaran Wajib di Sekolah

Buku Pendidikan Moral Pancasila (PMP), pelajaran wajib tahun 90-an (Foto: vivapendidikan.com)

Serambimata.com  – Masih ingat mata pelajaran Pendidikan Moral Pancasila (PMP) ?, Di tahun 90-an mata pelajaran ini masih menjadi pelajaran wajib di hampir semua jenjang pendidikan, mulai SD, SMP, SMA hingga Perguruan Tinggi. Bahkan sebelum pelajaran yang menekankan pada pendidikan moral, etika, dan penanaman cinta pada tanah air itu benar-benar dihapus, Pancasila menjadi materi pokok pada masa orientasi siswa/mahasiswa yang dikenal dengan Penataran Pedoman Pengahayatan dan Pengamalan Pancasila (P-4). 

Namun setelah pemerintah orde baru digantikan era reformasi, kedua pelajaran itu juga ikut lenyap sehingga tak lagi dijumpahi di bangku-bangku sekolah dan perguruan tinggi. Kini, Pancasila akan kembali menjadi mata pelajaran wajib di sekolah. Keputusan tersebut disampaikan Kepala Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila (UKP-PIP) Yudi Latif.

Dilansir dari Kompas.com (09/06/2017), Yudi mengungkapkan, pihaknya akan segera berkomunikasi dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk menghadirkan mata pelajaran Pancasila kepada peserta didik.

Nantinya UKP-PIP akan membantu menyusun materi yang akan diajarkan kepada para siswa.

“Kita duduk bersama dengan kementerian terkait untuk itu tadi menyusun materi pembelajaran dan metode delivery-nya,” kata Yudi di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (9/6/2017).

Yudi mengatakan, pendidikan Pancasila di sekolah memang menjadi prioritas UKP-PIP. Cara ini dinilai efektif untuk menanamkan nilai-nilai Pancasila kepada masyarakat sejak usia dini.

“Karena ini kan dalam waktu kerja yang singkat, tapi kita harus meniggkalkan jejak panjang, harus masuknya ke institusi pendidikan,” ucap Yudi.

Sementara program prioritas UKP-PIP yang kedua adalah memunculkan Pancasila di ruang publik.

Untuk program ini, UKP-PIP akan merangkul berbagai komunitas yang perhatian terhadap pentingnya Pancasila.

“Kemudian mengarusutamakan Pancasila di ruang publik dan event-event, lewat festival anak muda, film pendek yang menceritakan berbagai sisi Pancasila. Pokoknya ruang publik kita diisi aktivitas, lomba-lomba di bidang itu,” ucap Yudi.

Tentu, rencana mewajibkan kembali Pancasila menjadi pelajaran wajib di sekokah diharapakan akan menjadi titik balik tertanamnya kembali nilai-nilai moral, demokrasi, dan cinta tanah air pada diri siswa/mahasiswa. 
Seperti diketahui, beberapa tahun tarakhir paham-paham radikal anti demokrasi dan Pancasila disinyalir mulai masuk ke sekolah-sekolah dan perguruan tinggi. Paham yang dianggap berbahaya bagi keutuhan NKRI tersebut  ditemukan terselip di buku-buku pelajaran agama siswa serta melalui berbagai kegiatan kampus. 

Iklan

About serambimata

Terus menulis

Posted on 11 Juni 2017, in Pendidikan and tagged , , , , . Bookmark the permalink. Tinggalkan komentar.

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: