Berfikir dan Berhati Masjid

Serambimata.com – Hal tersulit dalam beribadah adalah memfokuskan hati dan fikiran pada Zdat yang patut disembah, Allah swt. Ketika raga di Masjid, sungguh tak mudah mendudukkan hati dan pikiran istiqomah bertafakkur di rumah Allah itu. 

“Dikiaskan pada tiga tingkatan puasa, maka i’tikaf juga dapat dibagi menjadi tiga tingkatan, i’tikaf awam, i’tikaf khawas dan i’tikaf khawasul khawas. I’tikaf yang hanya menempatkan raga di masjid sedangkan hati dan pikirannya berkelana kemana-mana, itulah yang disebut i’tikaf awam”, papar KHR Ahmad Azaim Ibrahimy dalam mauidhahnya sebelum menjadi Imam Sholat Tasbih.

Maka pada hakikatnya, masjid tidak terbatas pada sebuah bangunan semata. Tapi masjid yang sesungguhnya adalah pikiran dan hati manusia ketika tak pernah berhenti berzdikir mengingat Allah, tak pernah jauh dari-Nya, kapanpun dan dimanapun. Masjid bisa ada di hati dan pikiran kita, ketika di dalamnya hanya ada nama-Nya dan kebesaran-Nya. 

Semoga serendah apapun tingkatan i’tikaf kita dapat bernilai ibadah yang diijabah serta bisa jadi jalan mudah menuju tingkatan di atasnya, i’tikaf khawas bila perlu khawasil khawas. Amiin.

——————–
Catatan pelaksanaan Safari I’tikaf dan Sholat Tasbih Dewan Masjid Indonesia (DMI) Situbondo di Masjid Jami’ Ibrahimy P2S2 Sukorejo, Jumat, 16 Juni 2017 M/21 Ramadhan 1438 H.

Iklan

About serambimata

Terus menulis

Posted on 3 Juli 2017, in Agama and tagged , , , , , , . Bookmark the permalink. Tinggalkan komentar.

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: