Latihan Ibadah Khawas, Merindukan Ibadah Khowasul Khowas
Serambimata.com – Sholat, puasa, termasuk ibadah sunnah seperti i’tikaf adalah kewajiban dan ikhtiar tiap-tiap manusia untuk mencapai ridhoNya. Maka kualitas pelaksanaannya akan sangat menentukan tinggi-rendah tingkatan ibadahnya. Apakah masih katagori yang paling rendah (awam), istimewa (khawas) atau tingkatan tertinggi (Khawasil khawas).
“Sholat yang hanya fasih bacaannya tanpa memahami maknanya, puasa yang hanya menahan lapar dan dahaga, serta i’tikaf yang hanya menghadirkan raga di Masjid sedangkan hati dan fikirannya kemana-kemana, itulah gambaran ibadahnya orang awam”, Papar KHR Ahmad Azaim Ibrahimy dihadapan ratusan Jamaah I’tikaf yang memenuhi Masjid Baiturrahman, Dawuhan Situbondo.
“Kita sekarang sedang latihan beribadah pada tingkat di atasnya yakni ibadah khawas, yakni berusaha menyambungkan hati dan pikiran kepada Allah ketika sholat, puasa seluruh anggota tubuh untuk tidak bermaksiat dan mampu menghadirkan raga, hati dan fikiran hanya fokus kepada Allah ketika i’tikaf.
Sedangkan tingkatan yang paling istimewa adalah ketika sepanjang hidup hanya habis waktunya untuk Allah dan selama itu pula hati tak pernah berhenti beri’tikaf karena hati senantiasa tersambung dengan Allah. Tingkatan ini kita memang belum mampu melakukannya tapi kita merindukannya”, kali ini pesan Kiai Azaim begitu dalam dan menyentuh.
Sementara itu, Bapak Kapolres Situbondo, AKBP Sigit Dany Setiyono, menyampaikan apresiasi dan dukunganya atas kegiatan Safari i’tikaf dan Sholat Tasbih yang diselenggarakan DMI Situbondo bekerja sama dengan Kepolisian RI. Untuk itu ia berharap kegiatan ini dapat terus dilaksanakan tidak hanya di bulan Ramadhan tapi juga di luar bulan Ramadhan. Ia meyakini kegiatan seperti ini tidak hanya baik dan mulia tapi juga sangat penting dalam menciptakan Situbondo yang aman dan damai.
——————-
Catatan pelaksanaan Safari I’tikaf dan Sholat Tasbih kerjasama DM I- Polres Situbondo, di Masjid Baiturrahman, Lingkungan Dawuhan Parse, 19 Juni 2017 M/24 Ramadhan 1438 H
Posted on 3 Juli 2017, in Agama and tagged DMI Situbondo, hikmah i'tikaf, I'tikaf, Kiai Ahmad Azaim Ibrahimy, safari i'tikaf, tingkatan ibadah. Bookmark the permalink. Tinggalkan komentar.
Tinggalkan komentar
Comments 0