Masjid Raudhotul Muchlisin Jember, Masjid dengan Sejuta Pesona

Serambimata.com – Sekitar sepuluh menit sebelum tiba waktu Ashar, saya dan rombongan sudah tiba di masjid Raudhotul Muchlisin. Melalui pengeras suara, sayup-sayup terdengar lantunan ayat-ayat Al Qur’an yang dibaca tartil. Rasa kagum saya pada kemegahan dan keindahan arsitektur masjid yang ada di Kota Jember, Jawa Timur itu membuat mata saya tak berkedip sambil terus merekam dengan kamera android usang saya di hampir setiap sudut masjid. 

Halaman luas dengan hiasan taman yang indah, kantin dan rest area yang rapi tertata, ditambah dengan tempat wudhu’, toilet dengan interior modern dan bersih menandakan kalau masjid yang menaranya sedang dalam proses pembangunan itu dibangun dengan perencanaan yang matang dan profesional. 

Tempat wudhu’, toilet dan kamar mandi untuk pria dan wanita

Senandung sholawat sebagai tanda akan segera tiba kumandang azdan Ashar pun diputar, sedikit menjawab kegelisahan saya  jangan-jangan masjid ini dibangun oleh salah satu aliran yang hoby menyalah-nyalahkan ibadah muslim lainnya ataupun yang anti pancasila dan NKRI. Kegelisahan saya itu lahir karena Kabupaten Jember belakangan ini kesohor sebagai salah satu daerah yang di dalamnya tumbuh subur aliran-aliran seperti itu.

Hingga akhirnya kegelisahan saya itupun hilang sama sekali saat selepas azdan dilantunkan zdikir-zdikir merdu ditambah dengan pembacaan Tasbih, Tahmid dan Takbir usai sholat berjamaah denga jahriyah (suara keras). Itu artinya, masjid yang ada di Jl. Gajah Mada itu tak hanya indah berdiri di tengah-tengah kota tapi juga mengokohkan syiar Islam yang rahmah ala Ahlussunnah wal Jamaah. 

Rasa syukur dan ta’jub makin memenuhi bathin saya tatkala kulihat interior dan hiasan indah yang ada di  dalam masjid berlantai dua itu. Tulisan kaligrafi yang dipadukan dengan seni dan ornamen bercita rasa tinggi memenuhi dinding dan atap masjid masjid hingga tak terasa mata ini sembab oleh kekaguman saya pada rumah Allah itu. 

Kaligrafi dengan nilai seni dan cita rasa yang tinggi memenuhi dinding masjid

“Ya Allah, kalau masjid ini saja membuat jiwa ini bergetar, bagaiamana hamba dapat memandang dan merasakan kebesaran dan kemagahan RumahMu di tanah haram, Mekkatul Mukarromah dan Madinatul Munawwarah”, gumamku dalam hati sambil tak henti memandangi hampir seluruh bagian masjid. 

Entah mengapa, sholat di Masjid Raudhotul Muchlisin ini sholat dan zdikirku terasa berbeda, ada getaran yang mendesir tatkala kugemakan takbir, ada sentuhan yang begitu terasa saat kupanjatkan do’a, hingga tak terasa air mata ini terus mengurai dosa dan kekurangan diri. “Ya Allah takdirkan hamba untuk bisa segera kembali ke masjid ini karena di sini hamba seperti benar-benar dapat menemuiMu”, harapku diantara bejibun cita yang kupinta. 

Usai sholat Ashar, saya dan rombongan meneruskan perjalanan silaturrahim dengan menyempatkan singgah di salah satu Mall terbesar yang baru diresmikan di kabupaten Jember. “Ah, ternyata kemegahan dunia hanya membuatku merasa penat dan lelah, tak ada damai dan relaksasi seperti saat di Masjid Raudhatul Mukhlisin itu”, keluhku sambil pamit kepada istri dan rombongan untuk menunggu di mobil yang diparkir di lantai lima Lippo Plaza. 

—————

Hanya sebuah catatan perjalanan spritual dan silaturrahim ke kota Jember, pada 5 Juli 2017.

Iklan

About serambimata

Terus menulis

Posted on 7 Juli 2017, in Agama and tagged , , , . Bookmark the permalink. Tinggalkan komentar.

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: