Mengenal Muhammad Rafli, Striker Timnas AFF U-18 2017 Alumni Liga Santri
Serambimata.com – Timnas Indonesia memastikan sebagai juara tiga setelah “membantai” Myanmar dengan skor telak 7 – 1 pada piala AFF U-18 2017, Minggu (17/9/2017). Selain Egy Maulana yang menjadi top skor dengan torehan 8 gol, yang juga tak luput dari perhatian publik sepak bola tanah air adalah Muhammad Rafly Mursalim yang berhasil menyarangkan total 6 gol sepanjang pertandingan, bahkan sempat mencetak hat-rick pada laga kontra Brunai Darussalam di babak kualifikasi.
Tidak hanya itu, Striker timnas itu diketahui ternyata satu-satunya pemain timnas Garuda Muda Nusantara jebolan Liga Santri Nusantara (LSN) dan menjadi top skor pada LSN 2016. Pada laga melawan Brunai di Stadion Thuwunna, Yangon, Myanmar, Rabu (13/9/2017) lalu, santri Pondok Pesantren Al-As’ariyah Provinsi Banten itu mencetak gol tercepat hanya satu menit sejak peluit pertandingan dimulai.
Terinpirasi Oleh Sang Ayah, Mengidolakan Luis Suarez
Berawal dari Liga Santri Nusantara yang digelar Kemenpora RI tahun 2016 lalu, Muhammad Rafli tidak hanya berhasil menjadi top skor dengan mengoleksi 15 gol, tapi juga berhasil mengantarkan Pondok Pesantren tempat ia menimba ilmu agama berhasil menduduki peringkat ketiga Liga Santri 2017.
Sejak saat itu pemain PS TNI itu bangga disebut sebagai santri yang tidak hanya jago menendang bola tapi juga peduli ilmu agama.
Setelah tampil apik di Liga Santi 2016, putera sulung dari tiga bersaudara itu mendapat panggilan dari Kemenpora untuk mengikuti seleksi timnas Indonesia U-19 untuk area DKI Jakarta. Hasilnya, ia lolos seleksi hingga masuk pemusatan latihan di Cijantung, Jakarta Timur. Hingga akhirnya, Rafli jadi satu dari dua striker andalan Timnas Indonesia U-19, khususnya di Piala AFF U-18 2017.
Sejak awal bermain sepak bola, Rafli memang bermain di posisi striker. Ia terinspirasi penyerang idolanya, Luis Suarez. Ia mengaku menyukai gaya main striker Barcelona ketika di depan gawang lawan yang menurutnya seperti predator.
Namun sang Ayah adalah inspirator terbesar dalam membentuk dirinya menjadi pemain sepak bola yang baru memulai kariernya di LSN 2016 hingga menjadi skuad utama timnas U-19 saat ini.
Rafli lahir dari pasangan ayah yang berdarah Bugis dan ibu Minang. Sebelum menetap dan membuka usaha di Tangerang, ayah Rafli yang bernama Rizal Kulle, tinggal di Makassar.
Semasa muda, Rizal Kulle bermain untuk PSM Junior. Rafli menceritakan bila sang ayah punya ambisi jadi pesepak bola. Hingga insiden kebakaran rumah memaksa Rizal Kulle meninggalkan Kota Daeng dan merantau ke Tangerang. Imbasnya, Rizal Kulle terpaksa meninggalkan dunia sepak bola.
“Bisa dibilang sekarang saya berjuang untuk meneruskan ambisi ayah jadi pemain bola. Makanya, ayah dan ibu mendukung penuh saya bermain bola. Mereka ingin melihat saya sukses di bidang ini,” kata Rafli dikutip dari bola.com.
Saat ini, pemain kelahiran Tangerang, 5 Maret 1999, itu fokus membela timnas Indonesia U-19 di Piala AFF U-18 2017, dan mungkin Piala AFC U-19 2018.
Meskipun sudah masuk di skuad timnas U-19, pemain berpunggung 9 Rafli masih memilih keinginan, yakni bisa bergabung klub-klub profesional di Indonesia atau bahkan di luar negeri. Ia menyebut Persija atau PSM sebagai tim yang ingin dimasukinya.
Posted on 18 September 2017, in Sport and tagged Aff U-18 2017, liga santri nusantara, Muhammad Rafli, Rafl, Rafli Mursalim, Santri, timnas U-19. Bookmark the permalink. Tinggalkan komentar.
Tinggalkan komentar
Comments 0