Ditinggal Istri, Tukang Ojek Online ini Ajak Dua Anaknya Cari Nafkah
Serambimata.com – Hati siapa yang tak sedih melihat seorang ayah dan dua anak yang masih kecil harus berjuang melawan panas terik matahari, hujan dan kerasnya kehidupan di jalanan. Sang ayah yang bekerja sebagai tukang ojek tak punya pilihan lain kecuali mengajak kedua buah hatinya yang masih kecil mencari nafkah karena tidak ada lagi orang yang menjaga kedua anaknya semenjak sang istri pergi meninggalkan mereka.
Kisah pilu seorang ayah dan dua anaknya diceritakan oleh Taufik Hidayat di akun facebook pribadinya. Dikisahkan, pria itu bernama Muhammad Tajudin, seorang driver Gojek yang tinggal di gang Langgar RT 07/07 no. 25 Tangki – Jakarta Barat.
Sebelumnya, Tajuddin melayani order antar orang atau Go ride. Namun sejak istrinya pergi dan tidak diketahui rimbanya, Tajuddin beralih dengan hanya melayani order antar barang atau Go send. Hal itu dilakukan karena dengan hanya menjadi ojek Go Send ia bisa bekerja mencari nafkah sambil menjaga kedua anaknya.
Kisah inipun menjadi pusat perhatian netizen. Hingga Selasa (26/09/2017) status yang dibagikan sejak 23 September lalu itu disuka 41 ribu lebih pengguna facebook.
Banyak yang bersimpati pada sosok ayah yang sangat mencintai dan bertanggung jawab tersebut selain kepada kedua anaknya yang masih kecil yang terpaksa harus menghadapi kerasnya kehidupan di jalanan.
Di dalam foto yang disertakan, terlihat sang ayah dengan seragam khas driver gojek sedang menikmati nasi bungkus bersama kedua anaknya. Sementara foto lainnya kedua anaknya terpaksa harus berbagi tempat dengan barang-barang yang harus diantarkan sang ayah ke tempat tujuan.
Tidak dijelaskan, apakah kedua anaknya masih bersekolah apa tidak. Namun kisah haru ini banyak mendapatkan komentar dari bernada simpati dari pengguna Facebook. Selain rasa kagum pada sasok sang Ayah dan mendoakan kebaikan buat mereka juga tak sedikit yang menyayangkan sikap sang istri dan ibu dari kedua anaknya yang tega meninggalkan mereka.
Dwinanda Hurip Gatra misalnya, menulis do’anya di kolom komentar “Ya Allah mudahkan lah rejeki nya..sehatkan fisiknya & kedua buah hatinya…aminn”.
Ma Dilsa mengungkapkan keharuannya kepada sosok sang Ayah lalu berdo’a untuk mereka bertiga “Ya allah aku terharu mlihat bapak ini..smoga allah selalu memberikan kesehatan kpda bpk ini dn jga ank anknya amiiiiiin semangat ya pak..”.
Sementara yang lainnya menyayangkan sang istri yang tega meninggalkan mereka. “Amin ….sedih lihat anak ditinggal ibunya tega bgt tuh ibunya ngga punya hati”, tulis Hafifah Fifah.
Bahkan seorang perempuan bernama Ucie Rima menulis kalimat panjang sebagai ungkapan rasa sedihnya, haru, do’a hingga kekecewaannya pada sang ibu yang dinilainya memiliki rasa syukur “Aamiin… Insyaallah rezeki udah diatur ama Allah, biarin Aja istri sprt itu, brarti dia tdk mempunyai rasa syukur… tdk bs menerima kekurangan dari seorang suami… kecuali jika memang suaminya tdk bertanggungjawab atw maaf msl selingkuh yg sdh kita maafkan tp diulang2 lg… mgkn ga ada salahnya jika ingin tinggalin suami… buat apa dipertahankan… istri sprt itu tdk akan bahagia kehidupannya… krn sdh menelantarkan ank2 n suami… tetap semangat ya bang Tajudin… Smoga Allah Slalu berikan Kesehatan jasmani dan rohani utk kalian skluarga… diberikan panjang umur… dimudahkan dlm segala hal apapun… dan slalu dilindungi Allah SWT”, tulisnya.
Kisah perjuangan seorang ayah ini menyadarkan kita akan besarnya cinta dan tanggung jawab seorang ayah kepada anak kandungnya. Meskipun sang Ayah kadang tak mampu berbuat banyak karena alasan keterbatasan ekonomi.
Meskipun tak punya cukup uang untuk menyewa pembantu atau anak asuh, di balik rasa sakitnya karena ditinggal sang istri dan ibu bagi anak-anaknya, seorang ayah akan melakukan apapun demi buah hatinya karena baginya anak adalah bagian dari hidupnya. Apalagi mereka masih belum cukup umur untuk ditinggalkan oleh seorang Ibu yang seharusnya berada paling dekat dengan dirinya.
Semoga diberikan kemudahan Rezeki keselamatan, dan kesehatan untuk mereka. Amin! (Hans)
Posted on 26 September 2017, in Sosial and tagged gojek, kisah keluarga, kisah sedih, kisah seorang ayah, Muhammad Tajudin. Bookmark the permalink. Tinggalkan komentar.
Tinggalkan komentar
Comments 0