Monthly Archives: Januari 2018
Waspada! Gerhana Bulan Total Malam ini Ternyata Beresiko
Serambimata.com – Banyak yang menunggu-nunggu terjadinya fenomena alam langka hari ini. Super Blue Blood Moon atau gerhana bulan total yang akan terjadi malam nanti, 31 Januari 2018. Fenemona yang hanya terjadi 18 tahun sekali itu dapat dilihat jelas oleh masyarakat Indonesia selama 5 jam 20,2 menit, tepatnya dari pukul 17.49 WIB hingga 23.09 WIB.
Haul Majemuk Sukorejo, Mulai Festival Sains Hingga Lounching Buku Terbaru

Prof. Dr. KH. Said Aqil Al Munawwar didampingi KHR Ahmad Azaim Ibrahimy, KH. Afifuddin Muhajir dan KH. Hariri Abd Adhim
Serambimata.com – Puncak acara Haul Majemuk Masyayikh dan Keluarga Besar Pondok Pesantren Salafiyah Syafiiyah Sukorejo Situbondo tinggal beberapa hari lagi. Acara rutin tahunan di pesantren tersebut selalu dinanti oleh ribuan santri dan alumni yang tersebar di seluruh nusantara untuk mengenang dan mendo’akan para pendiri dan pengasuh pesantren yang kini diasuh KHR Ahmad Azaim Ibrahimy.
Kiai Maimoen Zubair: Jadi Kiai Jangan Terlalu Kaku !

KH. Maimoen Zubair (foto: Kompas.com)
Serambimata.com – Kiai atau Kyai bagi pemahaman Jawa adalah sebutan untuk “yang dituakan ataupun dihormati”. Di dalam kamus besar Bahasa Indonesia, Kiyai digunakan sebagai sebutan bagi alim ulama (cerdik pandai dalam agama Islam).
Biadab! Seorang Pria Aniaya Kiai Saat Dzikir Sambil Teriak “Calon Penghuni Neraka!”
Serambimata.com – Ini sungguh biadab, dan inilah sejatinya yang paling pantas disebut penistaan terhadap ulama’. Bagaimana tidak, seorang Kiai sepuh, pengasuh pondok pesantren dianiaya oleh pria tak dikenal sambil meneriakinya sebagai calon penghuni neraka pada saat sang Kiai berdzikir (wirid) usai menjadi melaksanakan sholat Subuh berjamaah di sebuah masjid.
Ijtihad Politik Kiai Afifuddin Muhajir

KH. Afifuddin Muhajir dan syair kaeangannya untuk Khofifah Indar Parawansa
Oleh : Ahmad Husain Fahasbu
Serambimata.com – Secara mengejutkan, KH. Afifuddin Muhajir, wakil Pengasuh PP Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo belakangan terlibat aktif dalam dunia perpolitikan. Sebenarnya jika mengikuti dan membaca karya-karya Kiai yang disebut-sebut sebagai pengganti KH. M. A. Sahal Mahfudz tersebut pembaca tidak akan heran, sebab dalam banyak kesempatan ia memang sering berbicara tentang instrumen-instrumen dalam sebuah negara atau dalam term fikih disebut fikih Siyasah.