Dzikir dan Relaksasi dalam Kesibukan

Serambimata.com – Kesibukan memang menguras tenaga bahkan pikiran. Tapi kesibukan justru menjadi kesempatan untuk relaksasi tak ubahnya aktifitas rekreasi bila mampu menikmati. Lebih-lebih kesibukan itu ada hubungannya dengan aktifitas rohani, tak semata-mata aktifitas mengais rejeki. Segala kepenatan hidup dan setumpuk persoalan yang cukup menyita hati dan pikiran sementara hilang dalam ikhtiar dan kepasrahan. 

Selasa kemarin, 9 Januari 2018 menjadi salah satu hari yang padat dengan aktifitas, mengajar dari pagi hingga sore, mengisi les ekstra olimpiade, dilanjut dengan dengan beberapa kegiatan mulai petang hingga dini hari. 

Yang terasa berbeda adalah dua pertemuan yang saya hadiri pada malam itu usai memenuhi undangan Maulid Nabi SAW ba’da Maghrib. Langsung menuju kantor PCNU Situbondo untuk mengikuti rapat evaluasi sosialisi aplikasi I-Sholat dan pembentukan Remas di masing-masing MWC kecamatan yang digelar Lembaga Ta’mir Masjid (LTM) Cabang NU Situbondo. Pukul 21.00 wib dilanjut dengan pertemuan membahas persiapan pelaksanaan Muhibah Umat 2, Dewan Masjid Indonesia (DMI) Situbondo di kediaman sahabat Basri Fauzi. 
Tak ada yang tak lelah tapi semoga berkah dengan bismillah. Maka setiap kesibukan selalu ada harapan agar tak berakhir dengan kesia-siaan. Sambil terus belajar agar raga dan hati dapat menikmati sehingga setiap gerakan dapat menjadi dzikir dan relaksasi. Bismillah ikhlaskanlah betapapun hidup syarat dengan masalah. 

Situbondo, 10 Januari 2017

About serambimata

Terus menulis

Posted on 11 Januari 2018, in Agama and tagged , , , . Bookmark the permalink. Tinggalkan komentar.

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: