Teror Ponpes Al Falah Ploso Kediri Ternyata Hoaks, Pelaku Menangis Minta Maaf
Posted by serambimata

Riantono Gembol menyesali perbuatan dengan berderai air mata
Serambimata.com – Para pelaku dan penyebar Hoax di media sosial satu persatu terungkap bahkan tak sedikit diantaranya tertangkap. Mulai dari soal isu kebangkitan PKI hingga maraknya orang gila yang menyerang para Kiai. Meskipun sebelumnya memang ada kasus kekerasan terhadap tokoh agama, namun fakta yang terungkap tentang adanya isu teror dan penyerangan kepada Kiai di Pondok Pesantren Al Falah Ploso Mojo Kediri membuat kita harus selektif dan tak mudah percaya terhadap kabar yang belum jelas apalagi langsung ikut-ikutan menyebarkannya.
Isu yang sempat viral di pesantren yang kini diasuh KH. Zainuddin Jazuli tersebut akhirnya terjawab dengan terbongkarnya dalang penyebar kabar yang ternyata palsu alias hoaks. Bahka pihak pondok lah yang berhasil membongkar dalangnya.
Pelaku adalah Riyantono Gempol, warga Ngawi Jawa Timur. Riyanto telah mengarang cerita fiktif tentang pengancaman terhadapnya yang dilakukan oleh tiga orang sosok pria berbadan kekar yang ingin membunuh salah seorang kiai.
Keterangan palsu ini terbongkar setelah pihak pondok memanggilnya. Pria bertubuh tambun ini pulang ke rumahnya Desa Katikan RT 01 / RW 02 Kecamatan Kedunggalar, Kabupaten Ngawi, pascamembuat onar.
Riyantono Gempol mengaku, khilaf telah mengarang cerita fiktif yang membuat gempar. Dia meminta maaf kepada seluruh keluarga besar Ponpes Al Falah Ploso, khususnya para kiai dan Masyayyih serta masyarakat Indonesia.
“Saya memohon maaf atas kekeliruan yang sifatnya disengaja atau tidak disengaja. Kepada seluruh keluarga pondok pesantren, kepada masyarakat Indonesia dan kepolisian, dalam hal ini Polresta Kediri. Kesalahan ini mudah-mudahan menjadi pengalaman umat muslim yang saat ini sedang ramai dengan isu-isu yang sangat menegangkan,” jelas Riyantono Gempol sambil berurai air mata, di Ponpes Al Falah, Senin petang (26/2).

Riyantono Gempol (peci putih) saat meminta maaf kepada para pengasuh Ponpes Al Falah Ploso
Riyantono tidak memiliki motivasi apapun dalam menyebarkan informasi yang tidak benar, melainkan hanya sekedar khilaf dan spontanitas. Sore itu, Minggu (19/2) dia sedang berkunjung sebagai tamu ke Ponpes Al Falah Ploso untuk menemui salah seorang kiai.
Dia mengarang cerita bohong kepada pihak keamanan pondok, bahwa baru saja didatangi tiga orang pria berbadan kekar. Dua diantara pelaku melumpuhkannya dengan cara menodongkan pisau dan menarik tangannya ke belakang. Sedangkan satu pelaku mengawasi.
Para pelaku mencari salah satu kiai untuk dibunuh. Tetapi, tiba-tiba pelaku mengibaskan sapu tangan ke arah Riyantono, sekejap mereka menghilang. Keterangan palsu ini juga disampaikan Riyantono saat di BAP ( Berita Acara Pemeriksaan) oleh pihak kepolisian.
Akibat keterangan palsu Riyantono Gempol ini, pihak keamanan Ponpes akhirnya mengamankan salah seorang pria yang kebetulan ingin bertemu dengan kiai. Pria tersebut adalah Abdul Azis, asal Situbondo. Penangkapan Azis ini menjadi viral karena foto-fotonya dikirimkan ke berbagai media sosial. Dimana yang sebenarnya Abdul Aziz hanyalah tamu dan bukan pelaku teror.
Keluarga Ponpes Al Falah menghargai sikap terus terangnya Riyantono Gempol. Pihak ponpes menerima permintaan maaf tersebut dan tidak akan melakukan penuntutan.
“Pernyataan dari Bapak Riyantono mengenai kejadian yang telah membuat keresahan seluruh nusantara dan teman alumni dan santri. Itu tidak benar dan Bapak Riyantono sudah mengakuinya. Itu spontanitas dan kekhilafan. Kami mewakili ponpes, menyampaikan banyak terima kasih kepada jajaran kepolisian, Polresta Kediri yang sudah baik, cepat, dan luar biasa,” ungkap Gus Thoif perwakilan keluarga.
Gus Thoif menerangkan, Riyantono adalah tamu pengunjung di pondok, bukan santri maupun alumni. “Beliau kebetulan berkunjung dan mengadakan hal-hal di luar kendali beliau sendiri,” jelasnya.
Keluarga besar Ponpes Al Falah mendukung penuh upaya kepolisian dalam menyelesaikan masalah ini sesuai Undang-undang.
“Sikap pondok sudah sepakat seluruh keluarga, yang namanya kekhilafan kami tidak akan menuntut dan tidak memperpanjang masalah ini. Karena beliau sudah minta maaf, kami yakin beliau tidak memiliki niat jahat atau niat yang kurang baik. Tidak ada melakukan penuntutan apa-apa,” ujarnya.
Dalam konferensi pers ini dihadiri para gus Ponpes Al Falah. Di antaranya, Gus Reisy (putra Gus Tajuddin ), Gus Makmun (Ketua PCNU Kabupaten Kediri, Gus Thoif, Gus Kautsar, Gus Fahim dan Gus Fickri.
(mdk/rzk)
https://m.merdeka.com/peristiwa/penyerangan-kiai-ponpes-al-falah-kediri-hoaks-pelaku-minta-maaf-sambil-menangis.html?
—————————————————
Dalang Dibalik Teror Ponpes Al-Falah Ploso Kediri Terungkap
http://www.surabayapagi.com/read/172491/2018/02/26/dalang-dibalik-teror-ponpes-al-falah-ploso-kediri-terungkap.html
Penyebar Hoax Teror Ponpes Ploso Ngaku Khilaf
http://www.realita.co/video-bercucuran-air-mata-penyebar-hoa-xteror-ponpes-ploso-ngaku-khilaf
Posted on 27 Februari 2018, in Politik and tagged hoax, hoax penyerangan Kiai, kabar hoax, kediri, KH. Zainuddin Jazuli, orang gila, penyerangan kiai, Pesantren Al Falah, Ploso, Riantono Gembol, teror kepada pesantren. Bookmark the permalink. Tinggalkan komentar.
Tinggalkan komentar
Comments 0