Serambimata.com – Ada dua hal yang mendorong seorang muslim terpanggil untuk melaksanakan Sholat. Pertama, sholat dipandang sebagai kewajiban dan tuntutan untuk melaksanakannya, sehingga sholat masih jadi beban bahkan terasa berat dalam menunaikannya. Kedua, sholat sebagai kebutuhan. Pada maqom ini, kedamaian dan kenikmatan sholat dapat dirasakan sehingga sholat tidak lagi sebagai tuntutan kewajiban tapi kebutuhan.

Ketika sholat sudah menjadi kebutuhan maka ibadah sholat akan menjadi saat yang tepat untuk relaksasi. Sholat adalah rehat terbaik bahkan nikmatnya dalam sholat mampu mengalahkan nikmatnya rehat dalam kondisi tidur. Itulah sebabnya mengapa panggilan adzan waktu Subuh berbeda dengan adzan pada waktu lainnya.

الصلاة خير من النوم

“Sholat lebih baik dari tidur”

Ketika gerakan sholat dengan jumlah rakaat yang berbeda, diyakini dapat memenuhi kebutuhan gerakan persendian, otot dan seluruh bagian-bagian di dalam organ tubuh kita.

Karenanya, bagi orang-orang tertentu, kaum sholeh, para Nabi dan Rasul meyakini bahwa sholat adalah rehat terbaik, sebagaimana disabdakan Nabi SAW ketika menjelang waktu sholat :

اَرِحْنِيْ بِهَا يَا بِلاَل

“Rehatkan, tenangkan, damaikan aku dengan sholat wahai Bilal”

Kendati begitu tidak semua orang mencapi dzauq atau cita rasa yang tinggi seperti itu. Sebagaimana cita rasa yang telah dicapai oleh kaum arif yang kenal sejati kepada hakikat Allah.

Ulasan selengkapnya tentang rahasia dan keajaiban sholat dijelaskan secara utuh dan lengkap oleh KHR Ahmad Azaim Ibrahimy, Pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah Syafiiyah Sukorejo, Situbondo di dalam video berdurasi sekuta 12 menit, persembahan Majelis Dzikir Basmalah (MDB) Sukorejo, volume 3 berikut ini :