Serambimata.com – Di dalam negeri ini ulama yang satu ini dikagumi tapi juga dibenci dan dicaci karena pemikiran-pemikiran kontroversialnya. Ia adalah KH. Prof. Dr. Said Aqil Siradj, ketua umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) yang namanya begitu membumi di dalam maupun di luar negeri bahkan namanya harum di dunia Islam lainnya.

The Royal Islamic Strategic Studies Centre tahun ini menobatkan Kiai Said—panggilan akrab Prof. Dr. Said Aqil Siroj—sebagai deretan ulama dan tokoh Muslim yang paling berpengaruh di dunia.

Tahun ini Kiai Said berada di urutan ke-22 ulama paling berpengaruh bersama Grand Syaikh Ahmed Tayyeb, Ali Gom’a, Ali Khamenei dan lain-lainnya. Pada tahun 2014 dan 2015 lalu berada di urutan 17, tahun 2016 di urutan 18, dan pada tahun 2017 di urutan 20.

Dari Indonesia, Kiai Said adalah ulama urutan pertama yang dinilai berpengaruh karena perannya dalam menjaga dan menahkodai moderasi Islam melalui Nahdlatul Ulama. Ungkapan Kiai Said yang dikutip oleh The Royal Islamic Strategic Studies Centre, “Islam Indonesia berbeda dengan Islam Arab. Islam Indonesia tidak mewajibkan jubah. Yang paling penting adalah substansi, yaitu moralitas Islam”.

Kiai Said dikenal sebagai seorang ulama yang alim, karena menguasai sejarah, bahasa, teologi, fikih, dan tasauf. Ia dikenal menjaga dan menyebarluaskan paham Ahlussunnah wal jemaah, sehingga moderasi Islam mengakar di lingkungan Nahdlatul Ulama, bahkan pengaruhnya tersebar hingga ke seantero dunia.

Tidak hanya itu, kepemimpinan Kiai Said di NU berhasil menjadi penjaga bagi Indonesia. Ungkapannya yang selalu mengemuka, “Islam adalah agama yang modern dan moderat”. Karenanya, ia menjadikan Islam sebagai sumber bagi kemaslahatan warga, seperti gerakan anti-korupsi dan membela keadilan sosial.

Di samping itu, Kiai Said juga gigih memperjuangkan hak asasi manusia. Ia dikenal pembela hak-hak kaum minoritas. Bersama tokoh lintas iman, ia selalu menyerukan pentingnya perdamaian dan toleransi.

Zuhairi Misrawi, Ketua Moderate Muslim Society menyatakan, Kiai Said memang layak mendapatkan penghargaan tertinggi dari The Royal Islamic Strategic Studies Centre karena sumbangsihnya bagi Islam Indonesia. “Kiai Said adalah sosok yang dikenal luas dan berpengaruh karena komitmennya pada Islam Moderat dan Pancasila. Ia seperti oase yang selalu membangun harapan bagi umat Islam Indonesia dan umat agama-agama lainnya”, ujar sosok lulusan al-Azhar Mesir ini.

(Sumber: Baldatuna.com)