Kiai Azaim Klarifikasi Soal Pencantuman Namanya di 200 Mubaligh Rekomendasi Kemenag

KHR Ahmad Azaim Ibrahimy

Serambimata.com – KHR Ahmad Azaim Ibrahimy mengklarifikasi pencantuman nama dirinya di dalam daftar nama 200 Muballigh yang direkomendasi Menteri Agama. Sikap tersebut ia ungkapkan saat dimintai tanggapan soal kemunculan namanya dalam rilis yang dikeluarkan kemenag, Jumat (18/15/2018) tentang 200 Mubaligh yan terekomendasi. Pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah Syafiiyah Sukorejo Situbondo itu menuturkan bahwa sejak awal dirinya tidak tahu menahu soal pencantuman namanya pada list tersebut.

Kiai muda yang memiliki ribuan santri dan pengikut itu mengungkapkan bahwa setelah namanya muncul di 200 nama muballigh yang dirilis Menteri Agama tersebut, muncul pula beragam tanggapan hingga penilian miring terkait dirinya

“Luar biasa isu yang berkembang akibat rilis nama-nama itu, tapi ini adalah ujian yang dapat menghapus dosa-dosa saya, apalagi sekarang bulan Ramadhan”, tuturnya.

Sosok yang akrab disapa Kiai Azaim itu tak terlalu merisaukan namanya masuk di dalam daftar nama mubaligh yang menimbulkan polemik tersebut. Apalagi dirinya memang tak pernah mendaftar apalagi mengajukan diri agar dimasukkan di dalamnya bahkan ia tidak pernah dikonfirmasi sebelumnya oleh pihak kementerian agama.

”Kemunculan nama saya bukan saya yang mengajukan. Saya juga tidak tidak pernah ditanya atau dikonfirmasi sebelumnya. Jadi itu sama sekali bukan keinginan saya”, ujar Kiai Azaim saat ditanya Serambimata soal asal muasal kemunculan namanya.

Kiai Azaim menyarankan, kalau memang data itu belum final dan masih ada kemungkinan bertambah berdasarkan masukan masyarakat maka sebaiknya Kementerian Agama tidak terburu-buru merilis sampai daftar tersebut benar-benar final sehingga tidak menimbulkan spekulasi macam-macam serta polemik seperti yang berkembang saat ini.

Menurut persepsinya, Kementerian Agama berikhtiar merekomendasikan 200 nama muballigh kepada umat sebagai bentuk langkah antisipatif terhadap pemahaman radikalisme yang marak beberapa waktu dewasa ini dan berpotensi merusak keutuhan NKRI. Ia menambahkan, Kementrian Agama penting untuk menambah daftar nama muballigh yang sebenarnya memenuhi tiga kriteria dimaksud, namun belum tertulis pada rekomendasi tersebut.

Sebelumnya Menteri Agama, Lukman Hakim Syaifuddin menjelaskan bahwa pada tahap awal, Kementerian Agama merilis 200 daftar nama muballigh. Tidak sembarang muballigh, tapi hanya yang memenuhi tiga kriteria, yaitu: mempunyai kompetensi keilmuan agama yang mumpuni, reputasi yang baik, dan berkomitmen kebangsaan yang tinggi.

Daftar nama ini merupakan rilis awal yang dihimpun dari masukan tokoh agama, ormas keagamaan, dan tokoh masyarakat. Jumlah daftar ini tentu akan terus bertambah seiring masukan dari berbagai pihak. Artinya, para muballigh yang belum masuk dalam daftar ini, bukan berarti tidak memenuhi tiga kriteria tersebut. Menurut Menag data itu bersifat dinamis dan akan terus update secara resmi. (Hans)

Iklan

About serambimata

Terus menulis

Posted on 22 Mei 2018, in Politik and tagged , , , , , , , , . Bookmark the permalink. Tinggalkan komentar.

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: