Kunker Komisi 9 ke Morowali Ungkap Isu Hoax Serbuan TKA Cina
Serambimata.com – Tulisan anggota DPR RI dari Partai Demokrat Dede Yusuf tentang hasil kunjungan kerja (Kunker) komisi 9 ke Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah langsung viral. Kunker yang dilakukan untuk mengecek kebenaran isu serbuan Tenaga Kerja Asing (TKA) yang dilakukan di perusahaan Industri Smelter Nickel dan besi terbesar di Indonesia itu menemukan fakta yang mengejutkan karena temuannya berbanding terbalik dengan isu yang menyebutkan perusahaan yang bernama PT. IMIP diserbu dan dikuasai TKA asal Cina.
”Jumlah Karyawan asing ada 2500 TKA nya. Sementara pekerja Lokal nya mencapai 28.000 orang!!!
Artinya TKA tidak sampai 10% dan memiliki izin kerja yg sah. Ini dibuktikan oleh laporan pejabat Imigrasi Kemenkumham disana”. Tulis Dede Yusuf di akun facebooknya.
Politisi yang dulu kerap membintangi film laga itu juga mengungkap tentang gaji pekerja lokal dan masih dibutuhkannya ribuan tenaga kerja lagi dari warga pribumi.
“Mau tau berapa gaji pekerja lokal kita disana? Lulusan SMA yg baru masuk 6 bulan rata² mendapat sekitar Rp4 juta.
Yg sudah 2 tahun mencapai Rp8 juta hingga 10 juta./bulan.
Saat ini masih dibutuhkan 10.000 tambahan karyawan lagi, semuanya tenaga lokal dan lowongan terbuka bagi umum..
Mungkin ada yg berminat?”, tambahnya.
Di akhir laporannya, ia menegaskan kalau ia dan rombongan komisi 9 tak menemukan serbuan TKA sebagaimana yang selama ini digembar gemborkan di media-media oposisi. Bahkan mereka meminta agar Sargas Pengawasan TKA membuka posko untuk terus memantau tenaga kerja asing.
”So once again, Kami tidak menemukan serbuan TKA, yg ada justru puluhan ribu pekerja kita yg berasal dari sekitar Sulawesi. Bahkan kami juga sudah minta agar Satgas Pengawasan TKA membuka posko disana. Agar pengawasan terpantau”, pungkasnya.
Berikut tulisan lengkap Dede Yusuf dari halaman Facebook pribadinya :
Rombongan kunker Komisi 9 dan Satgas Pengawasan TKA datang ke PT. IMIP di Morowali. Sebuah kompleks industri Smelter Nickel Dan Besi terbesar di Indonesia.
Untuk membuktikan apakah benar TKA dari China menyerbu atau menguasai pabrik. Kami datangi semua, mulai dari kantin pekerja, Mess Pekerja China, Pabrik, bahkan ruang operator.Jumlah Karyawan asing ada 2500 TKA nya. Sementara pekerja Lokal nya mencapai 28.000 orang!!!
Artinya TKA tidak sampai 10% dan memiliki izin kerja yg sah. Ini dibuktikan oleh laporan pejabat Imigrasi Kemenkumham disana.Mungkin dulu pada saat pembangunan smelter diawal 2014-2016 banyak TKA yg keluar masuk dng kontrak per 2-3 bulan. (Karena memang pada saat itu kita belum berpengalaman membangun smelter). Setelah Smelter berdiri, hanya 10% TKA yg tinggal. Untuk meneruskan Transfer Technologi kpd pekerja lokal.
Mau tau berapa gaji pekerja lokal kita disana? Lulusan SMA yg baru masuk 6 bulan rata² mendapat sekitar Rp4 juta.
Yg sudah 2 tahun mencapai Rp8 juta hingga 10 juta./bulan.
Saat ini masih dibutuhkan 10.000 tambahan karyawan lagi, semuanya tenaga lokal dan lowongan terbuka bagi umum..
Mungkin ada yg berminat?Disana saya juga mendapat penjelasan dari Bupati dan Ketua DPRD ttg pendapatan daerah dan multiplier effect ke daerah yg terasa besar. Bahkan Morowali sempat mendapat angka pertumbuhan ekonomi sebesar 35%… 5 besar tertinggi di Indonesia.
Jika hub Pemda dan industri bisa berjalan baik, sangat mungkin Morowali kedepan akan menjadi kota industri Metropolitan, dng pendapatan daerah ratusan Milyar setahun.So once again, Kami tidak menemukan serbuan TKA, yg ada justru puluhan ribu pekerja kita yg berasal dari sekitar Sulawesi. Bahkan kami juga sudah minta agar Satgas Pengawasan TKA membuka posko disana. Agar pengawasan terpantau.
#imip #morowali #satgasTKA
#sulteng #smelter
https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=10156153194062949&id=39459917948
Posted on 8 Juli 2018, in Politik and tagged imip, morowali, smelter, sulteng, tenaga kerja asing, TKA Asing, TKA cina. Bookmark the permalink. Tinggalkan komentar.
Tinggalkan komentar
Comments 0