Prabowo: Kita Nyaman dengan Islam Nusantara Sejak Aktif di Militer

Serambimata.com – Di saat pentolan eks HTI dan barisan pembenci lainnya ramai menyerang Nahdlatul Ulama (NU) dan Islam Nusantaranya. Ketua Umum Partai Gerindra, Probowo Subianto justru bertandang ke PBNU sang penggagas Islam Nusantara untuk sambil menebar pesona. Inilah fakta yang membuat sebagian pengusungnya menuju ke kursi penguasa mengelus dada, bahkan kejang-kejang karena tuannya justru datang bahkan memuji-memuji Islam Nusantara.

Pada 16 Juli 2018 kemarin sang Purnawirawan Jendral tiba-tiba mengaku dekat dan nyaman dengan NU. Bahkan sejak dirinya aktif di militer. Tidak hanya itu, terkait dengan keagamaan pun, Capres yang gagal pada 2014 lalu itu menyatakan ikut sikap NU.

“Kita nyaman dengan islam nusantara, meskipun pakai baju batik, sholat tetap bahasa arab. Itu betul,” kata Prabowo ditemani Sekjen Partai Gerindra Akhmad Muzani.

Prabowo juga menyebut NU sebagai ormas penting dan terpercaya. Oleh karena itu, ia menyatakan bahwa langkah penting menyangkut rakyat mesti ia konsultasikan dengan NU

“NU merupakan suatu institusi yang sangat penting yang sangat dipercaya oleh rakyat dengan warganya sangat besar,” katanya usai kunjungannya.

Ungkapan rasa kagum Prabowo pada NU tak berhenti sampai di situ. Ia juga mengakui
bahwa komitmen NU terhadap kebangsaan tidak bisa diragukan.

“Komitmen NU terhadap kebangsaan dan Islam yang damai tidak diragukan. Makanya saya merasa bangga dengan NU,” kata Prabowo.

https://nasional.sindonews.com/read/1322337/12/kunjungi-pbnu-prabowo-bakal-gandeng-cawapres-yang-diterima-nahdliyin-1531758033

Yang mengejutkan, Prabowo tiba-tiba mengeluarkan pernyataan kalau dirinya akan menggandreng Cawapres yang diterima Nahdliyin.

“Makanya saya tidak mungkin memilih cawapres yang tidak diterima NU,” pungkasnya.

Sementara itu, ketua PBNU, KH. Said Aqil Sirajd menjadikan kesempatan itu sebagai momentum untuk mengingatkan tidak gampang menjadikan agama sebagai alat politik.

“Jangan menjadikan agama sebagai alat untuk politik, kurang etis. Contoh sholat Jumat 212 di Monas,” tutur Kiai Said menasihati Prabowo di Gedung PBNU.

Bahkan usai menerima kunjungan Prabowo,Kiai Said menegaskan bahwa dirinya tidak bisa digunakan untuk mendukung politik.

“Toh semua orang tahu bahwa saya bukan ketua partai politik. Oleh karena bukan partai politik, tidak bisa digunakan untuk mendukung-dukung politik,” ujarnya kepada awak media di Gedung PBNU.

http://www.nu.or.id/post/read/93000/didatangi-prabowo-kiai-said-tegaskan-tidak-bisa-dukung-politik

Iklan

About serambimata

Terus menulis

Posted on 17 Juli 2018, in Politik and tagged , , , , , . Bookmark the permalink. Tinggalkan komentar.

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: