Serambimata.com – Pondok Pesantren Salafiyah Syafiiyah Sukorejo, Situbondo menyalurkan bantuan kepada korban gempa di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Bantuan tersebut diserahkan langsung kepada korban bencana oleh Pengurus Pusat Ikatan Santri dan Alumni Salafiyah Syafiiyah (IKSASS) kepada korban gempa setelah sebelumnya melakukan penggalangan dana yang dikoordinir dan dikumpulkan oleh IKSASS alumni dan Lembaga Amil Zakat Ibrahimy (LAZYMI).

Sekretaris IKSASS, Sunardi Muhib mengungkapkan, bantuan untuk korban gempa secara khusus diberikan kepada alumni dan wali santri korban bencana. Pendistribusian bantuan dilakukan dengan melibatkan pengurus Rayon IKSASS NTB. Bentuk bantuan tidak hanya berupa uang tapi juga berupa kebutuhan pokok, Al Quran, buku dan kebutuhan lainnya.

“Bantuan diangkut dengan 2 armada truck, berupa ; Al Qur’an, buku iqro’ untuk anak-anak, kitab dzikir Adzkarul Yaumiyah, 650 air mineral P2S2, beras 2,5 ton, rempah-rempah, minyak goreng, obat-obatan, pempers, softex, makanan ringan, baju layak pakai”, jelas Sunardi.

Sunardi menambahkan, Selain bantuan langsung ke lokasi bencana bagi alumni dan wali santri, Pusat IKSASS dan LAZIMY juga melakukan pendampingan dan rehabilitasi bagi keberlangsungan pendidikan santri yang ekonomi orang tuanya lumpuh, berupa santunan bulanan dan orang tua asuh.

Tidak hanya itu, sebanyak 24 santri Pesantren Sukorejo asal Lombok yang orang tuanya menjadi korban gempa juga mendapat santunan dari Pesantren Sukorejo untuk biaya UTAP dan living cost selama sepuluh bulan di pondok.

Dikutip dari harian Kompas.com, hingga Senin (13/8/2018) kemarin, gempa di NTB mengakibatkan 436 korban meninggal, 553 sekolah rusak. Sementara jumlah rumah rusak akibat gempa 7 SR itu mencapai 67.875 unit. Diantara sekian banyak korban, termasuk di dalamnya alumni dan wali santri pondok pesantren salafiyah syafiiyah Sukorejo Situbondo.