Monthly Archives: September 2018
Akhirnya Keluarga Gus Dur dan Gus Durian Resmi Dukung Jokowi – KH Ma’ruf Amin

Yenny Wahid dan Gus Durian saat mendeklarasikan dukungannya kepada Jokowi – KH Ma’ruf Amin
Serambimata.com – Setelah menjadi rebutan kedua pasangan Capres – Cawapres, keluarga Gus Dur dan para murid, pengagum, dan penerus pemikiran serta perjuangan Gus Dur (Gus Durian) akhirnya secara resmi menjatuhkan dukungannya kepada pasangan nomor urut 1, Jakowi – KH. Ma’ruf Amiin pada pilpres 2019 mendatang. Sikap politik ini berbeda dengan pilpres 2014, saat itu kelurga Ciganjur memilih netral alias tak mendukung siapa-siapa.
Kiai Azaim: Sehat Bertemu dengan Afiyat akan Menjadi Energi dan Kekuatan

KHR Ahmad Azaim Ibrahimy saat mengisi kuliah subuh
Serambimata.com – Selalu ada catatan penting di setiap pelaksanaan kegiatan dakwah dan sosial, Muhibah Umat yang digelar rutin oleh Dewan Masjid Indonesia (DMI) Situbondo hampir setiap bulan itu. Sayangnya catatan-catatan itu tak semuannya dapat dituang di dalam tulisan. Padahal andai semua yang terekam dari apapun yang dilihat, didengar bahkan dialami akan menjadi cerita panjang bahkan ilmu yang dapat dienyam untuk bekal kehidupan.
Ini Kreteria Ulama Menurut KH Afifuddin Muhajir
Serambimata.com – Istilah dan gelar Ulama terus menjadi polemik di tengah-tengah masyarakat menyusul pelabelan Ulama kepada salah satu calon Presiden, Sandiaga Uno. Apalagi penyematan Ulama kepada mantan Wakil Gubernur DKI itu diutarakan oleh salah satu petinggi Partai yang dikenal sebagai partai Islam, PKS, Hidayat Nur Wahid.
Definisi Ulama’ Menurut Imam Al Ghazali
Oleh: Ahmad Husain Fahasbu * )
Serambimata.com – Warganet belakangan sibuk berdebat tentang makna ulama dan keulamaan. Hal ini sebagai respon setelah Hidayat Nur Wahid, salah seorang petinggi PKS, menyebut Sandiaga Salahuddin Uno, bakal Cawapres Prabowo Subianto sebagai ulama. Secara leksikal kebahasaan, kata ulama adalah bentuk plural ( jamak) dari alim yang bermakna orang yang tahu atau orang yang paham. Dalam Alquran, term “ulama” secara eksplisit disebut dua kali, pertama dalam surat Fathir ayat 28 dan surat al-Syuara’ 197.