Pesan Cinta Putera KH. Maimun Zubair kepada para Pecinta Sholawat

Insert: KH. Maimun bin KH. Maimun Zubair dan KHR Ahmad Azaim Ibrahimy dalam Kendir Bersholawat (kanan)
Seramabimata.com – Banyak hal yang bisa saya dapatkan setiap kali saya diamanati menjadi pembawa acara (MC) di acara pengajian bersama Jam’iyah Sholawat Bhenning, tidak hanya dapat bersama-sama bersholawat mengharap syafaat dan berada lebih dekat dengan orang-orang alim, lebih dari itu saya juga bisa mengaji pada setiap ucapan dan pesan yang dituturkan, baik di lirik-lirik lagu yang dilantunkan atau pesan-pesan hikmah dari para Ulama yang begitu dalam, menyentuh dan mencerahkan.
Malam itu, Jum’at 7 September 2018 lagi-lagi saya mendapat kesempatan dan kehormatan itu. Berada satu panggung dengan Jam’iyah Sholawat Bhenning dan KHR Ahmad Azaim Ibrahimy sebagai penceramah tetap setiap Bhenning tampil di desa-desa maupun perkotaan. Dan nikmat itu makin sempurna di saat berada lebih dekat dengan putera Ulama sepuh terkemuka dan disegani di tanah air, Mbah Maimun Zubair. Beliau adalah KH. Maimun bin KH. Maimun Zubair dari Rembang Jawa Tengah.
Usai di dibuka dengan pesan-pesan cinta kepada Sang Baginda kata oleh Kiai Azaim lalu disambung dengan qosidah basmalah, Pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah Syafiiyah Sukorejo, Situbondo itu memberikan kesempatan kepada sahabat seperguruannya itu untuk menyampaikan mauidhotul hasanah kepada ribuan Bhenning Mania dan masyarakat yang hadir memenuhi lapangan Kendit, Situbondo.
“Alhamdulillah, saya senang ada disini, saya berada di majelis yang penuh berkah ini. Saya meyakini majelis ini menyenangkan Rasulullah SAW, menyenangkan Allah swt dan menyenangkan kakek-kekek kita”, Kata KH. Maimun ibnu KH. Maimun Zubair mengawali tausiyahnya.
Berada persis di sebelah kanan Kiai Azaim, Pria muda berkacamata, murid Sayyid Ahmad bin Muhammad Alwi Al Maliki itu lantas mengutip sabda Nabi Muhammad SAW yang berbunyi:
حياتى خير لكم ومماتى خير لكم
“Kehidupanku baik untuk kalian, dan ketika saya mati juga baik untuk kalian, kalian bisa mengeluh kepada saya”, Kiai Maimun memaparkan pesan di balik hadist itu.
Lalu Beliau melanjutkan hadist Nabi tersebut dengan mengatakan bahwa kelanjutan hadist itu sangatlah indah karena menceritakan tentang apa yang sedang dilakukan Nabi SAW saat majelis Sholawat berlangsung hingga seterusnya.
تعرض علي اعمالكم
“Amal-amal yang diperbuat kalian selalu dihaturkan kepadaku. Jadi apa yang kita diperbuat dan kita lakukan, pasti dilihat Allah swt dan dilihat Rasulullah SAW, bahkan dalam hadist lainnya juga dijelaskan bahwa orang tua kita dan leluhur-leluhur kita yang sudah wafat juga diberitahu oleh Allah tentang amal perbuatan yang dilakukan keluarga dan saudara-saudara kita yang masih hidup.
فان رايت خيرا حمدت الله فان رايت شرا استففرت الله
Kata Nabi melanjutkan, jika aku melihat kebaikan aku memuji Allah, dan jika aku melihat kejelekan aku memohonkan ampun kepada Allah. Itulah bukti batapa besar cintanya Nabi Muhammad kepada kita. Malu rasanya bila Rasulullah melihat apa yang kita lakukan tidak baik, sebaliknya Rasulullah pasti senang melihat kita berbuat baik dengan hadir di majelis ini”, ungkapnya dengan suara pelan penuh ketawadhu’an.
Usai memberikan tausiyah singkat, putera bungsu Mbah Maimun Zubair itu langsung pamit meninggalkan panggung tanpa menunggu acara usai karena beliau harus segera meninggalkan Situbondo untuk acara penting lainnya. Maklum, sebelum hadir di tengah ribuan Bhenning Mania, Kiai Maimun terlebih dahulu bersilaturrahmi ke Pesantren Sukorejo dan di sana Ia cukup lama beramah-tamah dengan Kiai Azaim.
Beberapa saat acara terhenti untuk melepas dan mendoakan kepergian Kiai Maimun, lalu Kiai Azaim melanjutkan tausiyah-tausiyah singkatnya dengan diselingi pesan dan puji-pujian kepada Nabi SAW melalui lagu. Hingga akhirnya acara Kendit bersholawat benar-benar berakhir setelah ribuan pecinta sholawat hanyut dalam lantunan sholawat, do’a dan air mata bersama kiai muda, sejuk dan bersahaja, cucu pahlawan Nasional, KHR Asad Syamsul Arifin, KHR Ahmad Azaim Ibrahimy. (Hans)
Posted on 8 September 2018, in Agama and tagged Ahmad Azaim Ibrahimy, Azaim Ibrahimy, Bhenning, bhenning mania, dakwah Kiai Azaim, Kendit Bersholawat, KH Maimun bin KH Maimun Zubair, KH. Maimun Zubair. Bookmark the permalink. Tinggalkan komentar.
Tinggalkan komentar
Comments 0