Jelang Aksi Bela Tauhid, Warganet Gagas Tagar #JanganSuriahkanIndonesia

Serambimata.com – Beredar kabar, hari ini, Jumat (2/11/2018) usai Sholat Jum’at akan ada Aksi Bela Tauhid. Menurut kabar tersebut, ribuan orang yang mengatasnamakan GNPF Ulama dan Persaudaraan Alumni 212 akan mengerahkan massanya di seberang Istana Kepresidenan usai Sholat Jumat di Masjid Istiqlal. Aksi itu dilakukan sebagai buntut pembakaran bendera HTI di Limbangan, Garut, pada saat peringatan Hari Santri Nasional, 22 Oktober lalu.

Disaat rencana aksi tersebut sedang ramai menjadi buah bibir, baik yang pro dan kotra, warganet justru menyikapinya dengan menviralkan tagar #JanganSuriahkanIndonesia. Tagar ini sempat menduduki puncak trending topic Indonesia sejak dini hari ini. Bukan tanpa sebab, warganet menengarai aksi tersebut akan merusak keutuhan bangsa Indonesia karena aksi itu bisa menyebabkan perpecahan karena sangat kental dengan kepentingan politik. Padahal warganet paham, pihak berwajib sudah menangani kasus pembakaran bendera HTI yang dijadikan alasan pembenaran aksi bela tauhid hari ini.

“Pola men-Suriah-kan Indonesia setidaknya tampak dalam beberapa pergerakan berikut; politisasi agama, menghilangkan kepercayaan kepada pemerintah, pembunuhan karakter ulama, meruntuhkan sistem dan pelaksana sistem negara #JanganSuriahkanIndonesia,” cuit akun @najihramadhan yang me- mention akun Menteri Agama @lukmansaifuddin.

“Konflik di Suriah ingin diimpor ke Indonesia oleh segelintir orang yang tidak ingin Indonesia aman. Mereka ingin mengambil keuntungan dari konflik yang mereka buat. #JanganSuriahkanIndonesia,” @habibthink

Akun @abubakarsegaf mengajak, “Ayo rapatkan barisan, hentikan pertikaian, saling bergandengan tangan menjaga persatuan & kerukunan. Lbh baik berlebihan dlm mengkhawatirkan perpecahan, daripada terlambat menyadarinya #JanganSuriahkanIndonesia.

“Saudara-saudara twips, tolong gencarkan hastag #JanganSuriahkanIndonesia ya! Semoga Indonesia tetap aman, ummat Islam semoga tetap bersatu, jangan mau diadu domba atas nama apapun !!! Jangan sampai nanti kita menyesal setelah negri kita berantakan #JanganSuriahkanIndonesia,” ungkapnya

Tidak hanya warganet, pihak kepolisian juga mempertanyakan aksi tersebut sebab kejadian pembakaran bendera hitam tersebut merupakan lambang ormas terlarang Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). Hal itu sebagaimana diakui orang yang membawa bendera tersebut.

“Bahwa semuanya sudah clear. PBNU sama Muhammadiyah sudah bikin rilis juga, sudah islah. Tuntutan penegakan hukum sudah dilakukan, dua-duanya (pembawa dan pembakar bendera) diproses. Sekarang tuntutannya apa?” ujar Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto kepada wartawan di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Kamis (1/11) sebagaimana diberitakan Detik.com.

Seperti diketahui, ormas terbesar Indonesia NU dan Muhammadiyah sudah membuat kesepakatan bahwa polemik pembakaran tersebut tidak perlu diperpanjang. Hal itu dikemukakan ketika PBNU berkunjung ke Gedung Dakwah Muhammadiyah di Jakarta, Kamis, (1/11).

Sumber: NU Online & detik.com

About serambimata

Terus menulis

Posted on 2 November 2018, in Politik and tagged , , , . Bookmark the permalink. Tinggalkan komentar.

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: