Dialog dengan Prabowo Digagalkan Sepihak, Kiai-kiai Jember dan Madura Kecewa

Prabowo didampingi para petinggi PKS
Serambimata.com – Para kiai se kabupaten Jember dan kabupaten lainnya termasuk kiai-kiai dari Madura menyampaikan kekecewaanya atas keputusan sepihak yang dilakukan oleh tim koalisi pengusung Prabowo Subianto. Kekecewaan para kiai tersebut cukup beralasan karena rencana dialog dengan Calon Presiden nomor urut 2 yang sudah disiapkan sebelumnya tiba-tiba dibatalkan. Kekecewaan itu makin bertambah karena alasan pembatalan dialog dianggap sangat menyakiti para Kiai NU itu.
Sikap tersebut disampaikan KH. Fathullah, Pengasuh Pondok Pesantren Kasyiful Ulum, Rowotantu Rambipuji Jember yang sejak awal ditunjuk untuk menjadi juru bicara rencana penyampaian materi dialog yang menjadi keputusan para Kiai Jember dan madura untuk disampaikan kepada Prabowo.
Kiai Fathullah menuturkan, Kamis lalu (1/11/2018) capres Prabowo berkunjung ke Jember. Kediaman Habib Muhdhor mendapat giliran pertama yang dikunjungi capres yang diusung partai Gerindra, PKS dan PAN itu. Pada malam harinya kunjungan berlanjut ke kediaman KH. Muzakki Syah, Pengasuh Pondok Pesantren Al Qodiri, Jember.
“Di rumah Habib Muhdlor direncanakan ada dialog dengan para kiai dari kabupaten Jember dan beberpa kabupaten yang lain termasuk dari Madura. Akan tetapi dialog digagalkan secara sepihak oleh tim koalisi setelah mengetahui materi dialog yang akan disampaikan oleh para kiai”, kata Kiai Fathullah.
Kiai Fathullah mengungkapkan materi dialog dibuat karena memang disiapkan agar menjadi komitmen bersama pasangan Prabowo-Sandi. Isinya terdiri dari 3 hal pokok yaitu :
1. Menteri agama harus dari kader Nahdliyyin (NU).
2. Jaminan anti teroris.
3. Jaminan anti radikalisme.
Sayangnya, menurut pengakuan Kiai Fathullah, rencana dialog digagalkan secara sepihak karena pihak Prabowo-Sandi mengetahui isi dialog yang akan disampaikan oleh para kiai tersebut.
“Infonya pihak partai pengusung, PKS tidak setuju. Maka atas kegagalan ini semua para kiai kecewa termasuk dari Madura. Gagalnya dialog tersebut pertanda bahwa kader-kader NU dan misi NU yang mengusung perdamaian tidak akan diperjuangkan oleh pihak Prabowo, terutama oleh partai-partai koalisi yang mendukungnya”, tegas Kiai Fathullah.
Atas kejadian tersebut, para kiai Jember dan Madura menilai, jika satu pos Kementerian Agama saja tidak bisa dipenuhi, maka apabila Prabowo-Sandi menang dalam Pilpres 2019 nanti, NU dan Pesantren tak bisa berharap banyak. Mereka meyakini ormas terbesar di Indonesia itu dan lembaga-lembaga pondok pesantren tidak akan mendapatkan perhatian jika Prabowo-Sandi menang. (Hans).
Posted on 11 November 2018, in Politik and tagged Kiai Jember, Kiai Madura, kiai NU, NU, PKS, Prabowo, Prabowo-Sandi, Sandi. Bookmark the permalink. Tinggalkan komentar.
Tinggalkan komentar
Comments 0