Pertemuan dan Dzikir Basmalah yang Istimewa (Catatan dari Kegiatan Silaturrahim Rutin Majelis FOKSASI)

Serambimata.com – Membayangkan menjadi tuan rumah pelaksanaan pertemuan rutin Forum Komunikasi Santri dan Alumni Situbondo (FOKSASI) saja saya tak berani apalagi meminta agar ditempati. Karena saya menyadari betul, saya termasuk anggota FOKSASI yang tak begitu rajin mengikuti acara silaturrahim antar putera daerah yang menjadi alumni dari berbagai pondok pesantren di Nusantara itu.

Keinginan saya untuk selalu bergabung begitu besar, sayangnya terkendala jam kerja yang kadang tak bisa diajak kompromi terutama ketika lokasi pertemuan berada di tempat yang jauh dari tempat tinggal saya. Sehingga, begitu saya ditawari untuk menjadi tuan rumah acara yang selalu diisi dengan dzikir Basmalah dan nasihat-nasihat bijak KHR Ahmad Azaim Ibrahimy selaku penasihat FOKSASI tanpa pikir panjang langsung saya terima, tentu setelah mendapat persetujunan istri sebagai penanggung jawab logistik dan kepala dapur.

Itu yang saya sampaikan dalam muqoddimah sebagai tuan rumah pada acara yang digelar sore hari, Rabu, 28 Nopember 2018. Saya berharap, dengan ditempati dzikir dan silaturrahim para alumni dari berbagai pondok pesantren, lebih-lebih dihadiri guru saya, rumah yang baru kami tempati sekitar dua tahun itu menjadi tempat tinggal yang berkah serta menjadi rumah surga bagi keluarga. Aamiin.

Sebelum Kiai Azaim memulai mempimpin dzikir Basmalah, seperti biasa Pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah Syafiiyah Sukorejo itu selalu mengajak sholat Ashar berjamaah terlebih dahulu sebelum masuk pada acara pesan dan nasihat yang selalu mencerahkan dari kiai muda kharismatik itu.

Dalam nasihatnya, Kiai Azaim menyampaikan tiga pesan penting. Pertama, tentang apresiasinya kepada kegiatan FOKSASI. Kedua, tentang sosok Panglima TNI yang mengagetkannya dan ketiga, soal rencana dan agenda acara Silaturrahim Nasional Pengasuh Pondok Pesantren se Indonesia (SILATNAS) yang akan digelar mulai hari ini di Pesantren yang diasuhnya.

“Saya tahu, alumni yang hadir di tempat ini memiliki banyak kesibukan dan aktifitas, tapi di sela-sela kesibukanya masih menyempatkan hadir untuk sekedar bersilaturrahim antar para alumni dari berbagai pondok pesantren meskipun dari tampat yang jauh atau bahkan mungkin ada yang sedang tidak sehat. Itulah yang menjadikan pertemuan FOKSASI ini menjadi sangat istimewa, apalagi bisa makan nasi gulung dengan menu pecek terrong seperti di pesantren dulu”, kata Kiai Azaim di awal mauidhohnya.

Situbondo, 28 Nopember 2018

Iklan

About serambimata

Terus menulis

Posted on 29 November 2018, in Sosial and tagged , , , . Bookmark the permalink. Tinggalkan komentar.

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: