Ketika Terapy dan Dakwah bil Qur’an Jadi Pilihan

Serambimata.com – Setiap kali melihat acara Ruqyah di salah satu stasiun televisi yang selalu menampilkan orang-orang kesurupan, histeria dan wajah-wajah pesakitan yang menakutkan saya langsung memindah channel ke TV lainnya. Apalagi acara pengobatan Al Qur’an itu dibawakan oleh ustadz-ustadz dari kelompok “minhum” yang meruqyah sambil menyalah-nyalahkan, membit’ah-membit’ahkan dan mensyirik-syirikkan pasien (marqy/marqiyah), bahkan tak jarang bacaan Al Qur’annya masih belepotan.

Sampai akhirnya saya bertemu dengan Ruqyah yang dilakukan oleh sahabat-sahabat saya yang tergabung di dalam Jamiyah Ruqyah Aswaja (JRA) di saat bersama-sama melaksanakan dakwah ke desa-desa bersama Dewan Masjid Indonesia (DMI) Situbondo dalam program rutin Muhibah Umat.

Bermula dari menyaksikan langsung pengobatan dengan terapi Al Quran (Ruqyah) oleh JRA yang
berjuluk tim Laskar Kuda Putih (LKP) untuk JRA kabupaten Situbondo itulah saya mulai tertarik untuk mempelajari tapi dengan niat awal agar dapat mengobati diri sendiri dan keluarga dengan mu’jizat Al Qur’an, tidak lebih!. Ghirah itu semakin kuat karena Jam’iyah ini dibina langsung oleh guru saya KHR Ahmad Azaim Ibrahimy.

Tapi begitu saya mengikuti pelatihan dan mulai masuk di dalamnya, ternyata ada aturan yang mewajibkan para praktisi (sebutan bagi petugas ruqyah yang telah mendapat ijin untuk meruqyah) membantu kesembuhan masyarakat dengan misi dakwah Islam bil al Qur’an tidak hanya kepada manusia tapi juga seluruh makhluk hidup termasuk jin dan binatang. Artinya, tidak cukup hanya memanfaatkannya untuk diri sendiri dan keluarga.

Tapi Al Quran sungguh luar biasa, menekuni keahlian ini tak hanya dapat membantu masyarakat tapi secara perlahan telah menghilangkan ketergantungan saya dan keluarga pada obat-obat generik. Dan yang paling terasa hikmahnya adalah betapa dakwah ini mampu mengokohkan keimanan saya akan kebenaran firman Allah dan ke Maha KuasaanNya.

وَنُنَزِّلُ مِنَ الْقُرْآنِ مَا هُوَ شِفَاءٌ وَرَحْمَةٌ لِّلْمُؤْمِنِينَ ۙ وَلَا يَزِيدُ الظَّالِمِينَ إِلَّا خَسَارً
“Dan Kami turunkan dari Al Qur’an suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al Qur’an itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian. (QS.al-Isra’:82)”

“Al Qur’an adalah obat yang pertama dan utama bagi orang yang sakit (motto JRA)”.

Video berikut adalah Ruqyah Massal untuk Ummat (Rumat) di Rumah Tahanan Situbondo, 23 Nopember 2018.

Iklan

About serambimata

Terus menulis

Posted on 12 Desember 2018, in Agama, Sosial and tagged , , , , , , , . Bookmark the permalink. Tinggalkan komentar.

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: