Kapolres: Situbondo Satu-satunya Kabupaten Nihil Radikalisme, Ada Peran DMI di Dalamnya

Kapolres Situbondo saat memberikan sambutan beberapa saat sebelum melepas peserta Muhibah Umat
Serambimata.com – Muhibah Umat 2 memasuki tahap akhir di penghujung tahun 2018. Kegiatan dakwah ke daerah pedalaman, kampung-kampung dan dusun yang digagas Dewan Masjid Indonesia (DMI) Situbondo itu didukung dan diapresiasi banyak pihak terutama Kepolisian Negera Republik Indonesia Reesort (Polres) Situbondo dan TNI sebagai mitra DMI Situbondo dalam berbagai kegiatan selama ini.
Apresiasi dan dukungan itu disampaikan Kapolres Situbondo, AKBP Awan Hariyono, SH, SIK, MH, dalam acara pelepasan Muhibah Umat 2 (tahap 7), Sabtu (29/12/2019) di halaman Mapolres Situbondo.
“Dari 39 Kabupaten di Jawa Timur, hanya Situbondo yang dinyatakan nihil embrio Radikalisme. Kegiatan Muhibah Umat seperti ini manfaatnya sangat besar bagi masyarakat. Kegiatan seperti inilah yang menjadi salah satu sebab sehingga Situbondo dinyatakan nihil radikalisme”, kata Hariyono dalam sambutannya beberapa saat sebelum melepas peserta.
Pria yang belum setahun menjabat sebagai Kapolres Situbondo itu mengakui, kegiatan Muhibah Umat yang dilaksanakan DMI Situbondo itu bukanlah kegiatan yang hanya dilaksanakan baru beberapa bulan tapi sudah bertahun-tahun lamanya dan manfaatnya sangat terasa bagi masyarakat. Karena itu, ia mendukung dan berharap kegiatan Muhibah Umat dapat terus dilaksanakan.
Seperti diketahui, tema yang diusung di dalam kegiatan Muhibah Umat baik periode 1 dan 2 adalah “Membentengi Akidah Umat dari Paham Radikalisme”. Untuk mewujudkan visi dan misi sebagaimana yang tertuang dalam tema, dirasa perlu menggandeng TNI dan Polri melalui kegiatan pembinaan kemasjidan, penyuluhan kamtibmas dab wawasan kebangsaan yang dilaksanakan di Masjid-masjid dan di tengah-tengah masyarakat untuk membentengi akidah umat yang dapat mengancam keutuhan NKRI.
Tak ketinggalan, Komandan Kodim 0823 Situbondo, Letkol Inf. Ahmad Juni Toa ketika diminta pesan dan kesannya juga menyatakan mendukung penuh terhadap kegiatan Muhibah Umat. Bahkan ia menegaskan, rumah dan kantornya terbuka kapan saja untuk kepentingan kegiatan tersebut.
“Ada dua kata kunci di dalam kegiatan ini, yaitu Masjid dan Indonesia. Masjid itu simbol agama sedangkan Indonesia adalah negara. Negara tanpa agama akan punah sebagaimana yang terjadi di banyak negara yang telah hancur karenanya”, kata pria yang mengaku lebih sreg dipanggil Ahmad itu.
Sekitar pukul 10.00 Wib, peserta Muhibah Umat 2 akhirnya dilepas oleh Kapolres Situbondo didampingi Dandim O823, Ketua DMI Situbondo dan Sekreyaris PW DMI Jawa Timur, Suhadi yang turut hadir pada acara pelepasan dan dijadwal mengisi pembinaan Kemasjidan di masjid-masjid yang akan ditempati kegiatan Muhibah Umat.
Seperti kegiatan sebelumnya, Muhibah Umat kali ini dilaksaksanakan selama 2 hari, Sabtu -Ahad (29 – 30/12/2019) di desa Palangan kecamatan Jangkar, Situbondo. Berbagai kegiatan selama Muhibah Umat telah dilaksanakan antara lain, Pembinaan kemasjidan, penyuluhan kamtibmas dan wawasan kebangsaan, khotmil Qur’an, pengajian bersama Jamiyah Sholawat Bhenning, khitanan massal gratis kerjsama Dinas Kesehatan Situbondo, pengobatan ruqyah massal gratis bersama JRA LKP Situbondo, bekam massal gratis bersama tenaga ahli santri pesantren Sukorejo, qiyamul lail, kuliah subuh oleh KHR Ahmad Azaim Ibrahimy, bersilaturrahim ke rumah-rumah penduduk/tokoh masyarakat dan bakti sosial berupa bersih-bersih masjid bersama Paskhamas Al Ghewari. (Hans)
Posted on 31 Desember 2018, in Agama, Sosial and tagged Dandim 0823, DMI, DMI Kabupaten Situbondo, DMI Situbondo, Muhibah Umat, polres situbondo. Bookmark the permalink. Tinggalkan komentar.
Tinggalkan komentar
Comments 0