Santri Istimewa yang Dicemburui Santri Lainnya

KHR Ahmad Azaim Ibrahimy di dalam sebuah acara ceramah dan dialog
Serambimata.com – Tersebutlah seorang santri yang konon bertubuh kecil tapi memiliki pikiran dan berjiwa besar, matang dan dewasa. Karena kelebihannya itu, si santri mendapat perlakuan istimewa dari sang Kiai tempat ia menimba ilmu dan mengaji.
Perlakuan kiai yang dianggap tidak adil itu mengundang protes santri lainnya yang merasa lebih senior dan alim. Untuk menjawab protes tersebut, sang kiai mengumpulkan seluruh santri dan memberikan seekor burung kepada masing-masing santri. Lalu, sang Kiai menyuruh agar burung yang telah diterimanya itu disembelih di tempat sepi yang tidak diketahui siapapun.
Sejurus kemudian, berangkatlah seluruh santri untuk melaksanakan perintah sang guru. Usai menjalankan perintah, seluruh santri kembali menghadap sang kiai dengan membawa burung dalam keadaan sudah disembelih. Hanya burung milik seorang santri yang membiarkannya tidak disembelih.
Karena belum disembelih, tak ayal santri itu dicemooh oleh para santri lainnya karena dianggap tidak menjalankan perintah sang Kiai sehingga santri yang merasa lebih senior merasa sangat yakin kalau santri tersebut tidak pantas mendapat perlakuan istimewa dari sang kiai.
“Kenapa kamu tidak menjalankan perintahku dan burung itu tidak kamu sembelih?”, tanya sang kiai kepada santri dimaksud.
“Saya tidak menyembelih burung ini karena tidak ada satupun tempat yang tidak diketahui Allah swt Kiai, Allah adalah Dzat yang Maha Tahu”, jawab santri yang selama ini diremehkan dan dicemburui, sementara santri lainnya tertunduk malu.
Akhirnya, terjawab sudah alasan mengapa sang kiai begitu mengistimewakan santri yang berperawakan kecil tapi ternyata lebih berpikir matang dan dewasa bahkan lebih kenal Tuhannya daripada santri lainnya.
———————-
Penggalan ceramah KHR Ahmad Azaim Ibrahimy pada acara Ceramah dan Dialog di Masjid Baitul Makmur, Perum Panji Permai, Mimbaan Panji Situbondo, 25 Februari 2019.
Posted on 26 Februari 2019, in Agama and tagged Ahmad Azaim Ibrahimy, Azaim Ibrahimy, dakwah Kiai Azaim, Kiai, Pesantren, Santri. Bookmark the permalink. Tinggalkan komentar.
Tinggalkan komentar
Comments 0