Wahabi – HTI Berjubah FPI ?

Serambimata.com – Meskipun Front Pembela Islam (FPI) banyak tak sejalan dalam hal ijtihad politik dan gerakan dengan Nahdlatul Ulama (NU) tapi dalam hal aqidah dan amaliyah nyaris tak ada perbedaan. Sama-sama berhaluan Ahlussunnah wal Jama’ah yang suka sholawatan, tahlilan, istighotsah, ziarah kubur dan amaliah lainnya meskipun rasa dan kemasannya sedikit ada perbedaan.

Oleh karena itu, agak aneh bila muncul segerombolan orang yang teridentifikasi sebagai anggota FPI tiba-tiba datang ke pengajian NU, lalu berteriak-teriak meminta agar pengajian dibubarkan, kegiatan sesat sambil mengacungkan dua jari dan berkaos Ganti Presiden.

Setelah gerombolan pengacau yang terdiri dari delapan orang tersebut ditangkap dan diamankan pihak berwajib akhirnya identitas mereka diketahui sebagai anggota FPI.

Berikut nama² yang berhasil diringkus aparat karena berbuat rusuh dan berusaha membubarkan pengajian dan Tabligh Akbar GUS MUWAFIQ di Tebingtinggi Sumatera Barat :
1. Arif Darmadi (Anggota DPC FPI Tebing Tinggi)
2. Anjad (Anggota DPC FPI Tebing Tinggi)
3. M Husni Habibie (Wali Laskar FPI)
4. Syahrul Amri Sirait (Ketua DPC FPI Padang Hilir)
5. Amiruddin Sitompul (Panglima Jihad FPI)
6. Mohammad Fauzi Saragih (Anggota FPI)
7. Suhairi (Anggota DPC FPI Tebing Tinggi)
8. Oni Qital (Kadiv Aksi FPI)

Saat ini seluruh pelaku masih menjalani interogasi secara intensif di Satreskrim Polres Tebing Tinggi.

Pertanyaanya, ada apa dengan FPI? Mengapa FPI ikut-ikutan menyesat-nyesatkan kegiatan-kegiatan NU?

Foto-foto kedelapan orang yang diketahui anggota FPI itupun tersebar di dunia maya. Dari foto-foto itu belakangan diketahui salah seorang dari mereka menjadi bagian dari si Maher Thuwailiby yang pernah mengatakan Pemerintah ini Thogut, Polisi Monyet-Monyet berseragam Coklat bahkan mengatakan ustadz Mansur dan TGB sebagai ustadz serigala berbulu domba dan kacebong.

Ah, jangan-jangan FPI sudah disusupi gerombolan pengusung khilafah? Meskipun ada yang tidak yakin mereka adalah anggota FPI yang berhaluan Ahlus Sunnah Wal-Jama’ah.

Sejak aksi 212, Wahhabi dan HTI berbondong-bondong masuk menjadi anggota FPI, karena selain tidak ada teknis pelatihan dan pengkaderan, di FPI juga tidak ada seleksi anggota yang ketat, cukup beli seragam di Bazar langsung jadi anggota, oleh karena itu kesempatan Wahhabi dan HTI melebur ke FPI sangat besar dan tidak mereka sia-siakan.

Mungkin sebagian Pengurus FPI tidak sadar bahwa ulah Wahhabi dan HTI yang masuk ke FPI telah banyak membawa madhorot dan merusak citra FPI dan selalu berusaha membenturkan FPI dengan NU sesama Ahlus Sunnah Wal-Jama’ah secara Brutal.

Seperti yang terjadi di Tebing Tinggi ini.

About serambimata

Terus menulis

Posted on 28 Februari 2019, in Politik and tagged , , , , , , , , , . Bookmark the permalink. Tinggalkan komentar.

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: