Dialog Nabi SAW dengan Malaikat Jibril tentang Tanda-tanda Kiamat

Serambimata.com – Bila ada takdir dan tidak aral merintang malam nanti saya akan kembali bersua dengan guru saya KHR Ahmad Azaim Ibrahimy dalam sebuah acara pengajian di Panji Lor dan saya diminta untuk menjadi pemandunya. Entah mengapa saya selalu merasa sumringah setiap saya diminta pemandu acara yang di dalamnya ada beliau. Yang saya rasakan, selalu ada damai setiap kali ada di dekatnya, lebih dari itu saya dapat “mengaji” dari dekat tentang banyak hal kepada beliau.

Lalu, tiba-tiba saya teringat akan sebuah kisah yang pernah diceritakan Kiai muda yang akrab disapa Kiai Azaim itu pada acara ceramah dan dialog di masjid Baitul Makmur Perum Panji Permai Mimbaan Panji Situbondo, 25 Februari 2019 lalu. Saat itu beliau berkisah tentang dialog antara antara Malaikat Jibril dan Nabi Muhammad SAW sebagaimana diceritakan Umat bin Khattab RA.

“Suatu ketika, saat Nabi SAW sedang bersama Umar bin Khattab RA, tiba-tiba datanglah sosok laki-laki tampan, bersih, sangat putih pakainnya, hitam pekat rambutnya, sama sekali tidak tampak pada fisiknya tanda tanda sehabis dari berpegian jauh bahkan tiada seorang pun yang mengenalnya. Lalu laki-laki itu duduk di hadapan Nabi SAW dengan menyandarkan kedua lututnya pada kedua lutut Nabi serta meletakan kedua telapak tanganya di atas kedua paha beliau lalu berkata”, pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah Syafiiyah Sukorejo itu mulai berkisah.

“Selanjutnya laki-laki miaterius itu kepada Rasulullah SAW:

“يا محمد اخبر نى عن الآ سلام

“Ya Muhammad, beritahu saya tentang islam!,”

Maka Nabi SAW menjawab:

ان تشهد ان لا اله الاالله و انٌ محمدا رسول الله و تقم الصلاة وتؤتى الزكاة و تصوم رمضان وتحج البيت ان ا ستطعت اليه سبيلا

“Bersyahadat bahwa tiada tuhan selain ALLAH serta Muhammad adalah Rasulullah, mendirikan shalat, mengeluarkan zakat, puasa pada bulan Ramadhan dan melaksanakan haji ke Baitullah jika kamu mampu untuk mengadakan perjalanan ke sana ,” jamaah yang hadir tampak tertegun penuh khidmad menyimak kisah Kiai Azaim.

Setelah Rasulullah menjawab pertanyaan pertama, selanjutnya lelaki itu pun berkata :

صد قت
“Engkau benar”

Mendengar jawaban lelaki itu, Umar RA keheranan, bagaimana tidak, lelaki itu yang bertanya kepada Nabi SAW, tetapi ia juga yang membenarkan beliau. Hingga lelaki itu berkata:

أ خبيرني عن الا يمان
“Beritahu saya tentang iman!”

أن تؤمن باالله وملاىكتة وكتبة ورسله واليوم الاخر وتؤمن بالقدر خيره وشره

“Beriman kepada Allah, para malaikatNya, kitab kitabNya ,rasul rasulNya, dan akhirat serta beriman kepada Qadar yang baik dan yang buruk,” jawab Rasulullah.

Orang itu pun berkata lagi “engkau benar .”

Tidak berhenti sampai disitu, pria itu terus meminta kepada Nabi SAW menjelaskan tentang Ihsan :

أ خبيرني عن الاحسن

“Beritahu saya tentang ikhsan !”

Rasulullah kembali menjawab:

أن تعبدالله كآنك تراه فان لم تكن تراه فانه يراك

“Beribadah kepada Allah seakan-akan kamu melihatNya, jika kamu tidak mampu melihatNya, maka sesungguhnya Dia melihatmu.”

Sampai akhirnya laki-laki itu meminta agar Nabi SAW menjelaskan tentang hari kiamat.

ا حبيرني عن الساعة
“Beritahu saya tentang kiamat!”

Berbeda dengan jawaban sebelumnya, kali ini Rasulullah justru mengatakan kalau pria itu lebih tahu jawabannya dibanding dirinya.

ما ا لمسؤول عنها باعلم من الساءل

“Orang yang di tanya tentang hal tersebut tidak lebih tahu daripada orang yang menanyakannya,” kata Nabi SAW.

Setelah Nabi SAW menjawab begitu, laki-laki itu lalu meminta kembali agar Rasulullah menjelaskan tanda-tanda kiamat:

اخبير ني عن اماراتها

“Beritahu saya (sebagian dari) tanda tanda kiamat itu!”

Lalu Rasulullah menjawab:

أن تلد الامة ربتها وان ترى الحفا ة العراة العالة رعاء الشاء يتطاولون في البنيان

“Apabila ada hamba sahaya wanita melahirkan tuan putrinya dan apabila kamu melihat orang-orang tak beralas kaki, tak berpakaian sempurna, melarat lagi penggembala domba,saling bangga-membanggakan diri dalam membangun bangunan yang tinggi,”.

Setelah laki-laki itu pergi, Rasulullah SAW dan sahabat Umar RA berdiam diri dalam waktu yang lama, sampai akhirnya Nabi SAW bertanya:

“Wahai Umar, tahu kah kamu siapakah orang yang bertanya itu?

Umar menjawab, “Allah dan RasulNya lebih mengetahui”.

Lalu Rasulullah menjelaskan kepada sahabat Umar RA tentang siapa sebenarnya laki-laki itu.

“Dia adalah malaikat Jibril, telah datang kepada kalian untuk mengajarkan urusan agama kalian”.

Di hadapan ratusan jamaah yang terdiri dari muslimin dan muslimah, tua maupun muda, Kiai Azaim lalu menjelaskan tentang tanda-tanda kiamat yang dimaksudkan Rasulullah SAW sebelum dialog dimulai.

“Hanya Allah dan RasululNya yang tahu yang maksud ucapan Nabi bahwa salah satu tanda kiamat adalah ada hamba sahaya wanita melahirkan tuan putrinya. Apa memang begitu adanya, atau hal itu justru isyarat sebagaimana yang sekarang banyak terjadi, orang tua seperti budak atau pembantu sedangkan sang anak tak ubah tuan atau majikannya yang bebas memperlakukan orang tuanya seperti pembantunya sebingga dipaksa menuruti segala keinginan anak”, papar cucu Pahlawan Nasional kiai Asad itu.

Sedangkan maksud penjelasan Nabi SAW tentang orang-orang tak beralas kaki, tak berpakaian sempurna, melarat lagi penggembala domba,saling bangga-membanggakan diri dalam membangun bangunan yang tinggi sebagai tanda kiamat, Kiai Azaim kembali menjelaskan.

“Kita lihat di Arab, Dubai, orang-orang yang dahulu tak beralas kaki, pengembala domba, hidup berpindah-pindah, sekarang justru menjadi orang-orang kaya dengan berlomba membangun bangunan tinggi pencakar langit. Dan ternyata benar isyarat Nabi SAW itu”, pungkas Kiai Azaim.

————–
Disarikan dari ceramah KHR Ahmad Azaim Ibrahimy pada acara Ceramah dan Dialog di Masjid Baitul Makmur, Perum Panji Permai, Mimbaan Panji Situbondo, 25 Februari 2019.

Iklan

About serambimata

Terus menulis

Posted on 8 Maret 2019, in Agama and tagged , , , , , , , . Bookmark the permalink. Tinggalkan komentar.

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: