Serambimata.com – Hati-hati mengkonsumsi informasi hasil penghitungan real count KPU pemilu 2019. Bila tidak waspada, bukannya kebenaran yang didapat melainkan informasi hoax dan menyesatkan. Salah satunya, kini beredar luas di media sosial tentang upaya penggiringan opini seakan-akan KPU telah berbuat curang dengan memanipulasi data.

Untuk menguatkan informasi tersebut mereka membandingkan formulir rekaputilasi C1 dengan rekapitulasi di KPU. Di sana akan tampak data yang berbeda diantara keduanya sehingga pembaca akan menyimpulkan KPU telah ketahuan berbuat curang karena tidak sesuai dengan rekapitulasi formulir C1. Bahkan data yang tertulis di server KPU tersebut tertera data yang merugikan paslon 02.

Penasaran, saya mencoba membuka server KPU di alamat https://pemilu2019.kpu.go.id/#/ppwp/hitung-suara/ dan langsung menuju alamat propinsi bahkan ke TPS dimaksud. Ternyata disana saya tak menemukan data apapun karena hingga pukul 01.15 wib (19/04/2019), TPS 6, kelurahan Lesane, kota Masohi, Maluku Tengah ternyata tertulis “data belum tersedia”. Artinya, data belum masuk ke KPU.

Dari situ, akhirnya ketahuan kalau data yang banyak disebar itu ternyata bohong alias hoax yang sengaja dilakukan untuk mendelegitimasi penyelenggara pemilu dalam hal ini KPU. Tujuanannya agar masyarakat tidak percaya KPU.

Berhati-hatilah…! Jangan mudah percaya…!