Perdana dari Pesantren Sukorejo, Program PUJA 2019 Mendapat Sambutan Positif dari Masyarakat
Serambimata.com – Pemulangan santri secara terpisah antara santri putera dan puteri bukanlah hal baru setiap usai haflatul imtihan atau menjelang Ramadhan di Pesantren Sukorejo. Tetapi pulang bersama-sama dengan teman-teman satu kampung atau daerah tanpa dijemput orang tua adalah hal baru semenjak pesantren memiliki belasan ribu santri itu diasuh oleh KHR Ahmad Azaim Ibrahimy.
Program itu bernama PUJA atau Pulang Berjamaah tahun 2019. Pada program kepulangan santri itu, santri pulang rombongan dengan mengendarai puluhan Bus dan mini bus atau elf berdasarkan asal daerah masing-masing. Santri putera dipulangkan hari Jumat (26/04/2019) sedangkan santri puteri keesokan harinya, Sabtu (27/04/2019).
Masyarakat, alumni bahkan orang tua/wali menyambut baik program PUJA tersebut, selain meringankan beban orang tua santri, mempererat kebersamaan para santri antar masing-masing daerah serta memastikan para santri yang hendak pulang ke rumah masing-masing benar-benar sampai ke rumah.
“PUJA atau Pulang Berjamaah santri Salafiyah Syafiiyah Sukorejo Situbondo tahun 2019 bertujuan untuk menciptakan kebersamaan antar santri masing-masing daerah dalam perjalanan pulang menuju rumah masing”, ungkap Sunardi Muhib, Sekretaris Ikatan Santri dan Alumni Salafiyah Syafiiyah (IKSASS).
“Prinsip terpenting dalam program Puja ini adalah bagaimana santri betul-betul sampai ke orang tua atau walinya dan memastikan santri tidak memiliki tujuan ke daerah lain sebelum sampai ke orang tuanya. Alasan efektifitas dan efisiensi juga menjadi tujuan lainnya dari program ini”, tambahnya.
Menurut Sunardi, program Pulang Berjamaah (PUJA) 2019 ini dilaksanakan serentak ke seluruh nusantara terutama santri putera. Sedangkan santri puteri program Puja tahun 2019 hanya 9 daerah yang menyelenggarakannya dari 22 daerah se nusantara yang terbentuk dalam rayon sesuai garis dan ketentuan pengasuh pesantren. 9 daerah tersebut yakni Bali, Jabodetabek, Surabaya, Bangkalan, NTB, Jawa Tengah, Bawean, Sumatera dan Kalimantan.
“Santri putera yang ikut Puja 2019 mencapai angka 4900 an, sedangkan santri puteri sebanyak 1404 orang. Sedangkan sebagian lainnya selain dijemput orang tua wali (santri puteri yang daerahnya tidak ikut program Puja) juga memilih tidak pulang untuk mengikuti kegiatan Ramadhan di Pesantren”, sambung Sunardi.
Santri putera yang mengikuti program Puja 2019 dilepas langsung oleh Pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah Syafiiyah Sukorejo Situbondo, KHR Ahmad Azaim Ibrahimy dengan didampingi para pengurus Pesantren. Sedangkan santri puteri dilepas oleh Ibu Ny. Hj. Nur Sari As’adiyah didampingi para shohibul bait dan pengurus pesantren puteri.

KHR Ahmad Azaim Ibrahimy sesaat sebelum melepas kepulangan santri
Usai dilepas, dengan berjalan kaki dan mengendarai becak, ribuan santri langsung menuju lapangan sepak bola yang berjarak sekitar 1 km di selatan pesantren. Di lapangan tersebut para santri sudah ditunggu puluhan armada bus dan minibus yang siap mengangkut santri ke berbagai titik yang sudah ditentukan.
Sesampainya di titik-titik penjemputan, santri tidak langsung dijemput pulang, mereka masih melaksankan berbagai kegiatan baik yang dipusatkan di masjid-masjid, lapangan ataupun balai desa, seperti pembacaan ratibul haddad maupun istoghotsah sebelum akhirnya dijemput oleh orang tua/wali masing-masing. Untuk memastikan santri benar-benar dijemput oleh orang tua/wali, pada saat penjemputan, orang tua/wali harus menunjukkan Kartu Keluarga dan KTP.

Kiai Azaim melepas langsung santri PUJA 2019
Posted on 28 April 2019, in Budaya and tagged 2019, Ahmad Azaim Ibrahimy, Azaim Ibrahimy, dakwah Kiai Azaim, IKSASS, Pesantren Sukorejo, PUJA, Pulang Berjamaah, Salafiyah Syafi'iyah Sukorejo. Bookmark the permalink. Tinggalkan komentar.
Tinggalkan komentar
Comments 0