MAN 2 Situbondo Juara Lagi (Target Tercapai, Syiar Tak Tersampaikan)

Serambimata.com – Beban terberat dalam melaksanakan amanat sebagai panitia lomba pawai 1 Muharram tahun ini adalah mempertahankan gelar juara terbaik yang pernah diraih tahun sebelumnya selain syi’ar Islam yang harus tersampaikan kepada masyarakat. Kerja keras kami mulai beberapa hari sebelum pelaksanaan, segala daya upaya kami lakukan untuk dapat tampil maksimal dan berkesan di hati juri dan masyarakat yang menyaksikan.

Mengutip kata bijak “usaha tak akan mengkhianati hasil”, kerja keras panitia, kesungguhan siswa yang tampil serta dukungan berbagai pihak berbuah manis setelah keesokan harinya menerima kabar kalau peserta dengan nomor 72 dari MAN 2 Situbondo dapat mempertahankan gelar sebagai peserta terbaik.

Sayangnya, kami tampil di saat penonton sudah sepi karena kami baru dilepas sekitar pukul 10.30 WIB dan sampai di gari finis dini hari, sekitar pukul 00.15 WIB.
“Pukul 21.00 penonton sudah mulai pulang pak, jadi pada saat peserta tingkat SLTA dimulai, jalanan sudah mulai sepi”, kata beberapa siswa yang memilih bertahan demi mendukung sekolahnya dan kawan-kawannya. Beruntung, siswa yang sudah sejak lama mempersiapkan dan menunggu saat-saat pemberangkatan masih semangat tampil sambil sholawatan meski tak banyak yang menyaksikan.

Tak ayal, pesan dan syiar yang ingin disampaikan dari pawai iring-iringan itu hanya menyapa dan meneriaki sepi dan kegelapan kecuali hanya kepada segelintir orang yang masih bertahan di pinggir-pinggir jalan. Saat itu, ada sedih yang dirasakan, ketika segala ikhtiar, kerja keras dan semangat murid-murid untuk tampil terbaik tak banyak yang menikmati.

Lalu, ketika dua hari yang lalu keluar pengumuman bahwa MAN 2 Situbondo kembali menjadi pemenang pasti kami bersyukur dan senang meskipun sedih kami tak hilang karena sistem pelaksanaan yang tak berubah setiap event tahunan ini digelar. Diakui, tahun ini pelaksanaan pawai 1 Muharram lebih tertib, tapi tetap saja tingkat SLTA kebagian berangkat belakangan ketika masyarakat sudah beranjak pulang karena terlalu malam.

Semoga tahun-tahun mendatang ada pembenahan dan penyempurnaan sehingga semua pihak yang turut ambil bagian dapat menyampaikan pesan dan syiar dengan maksimal walau tak menjadi pemenang. Bukankah pelaksanaan pawai 1 Muharrom untuk syi’ar, memeriahkan tahun baru Islam dan menumbuhkan kecintaan pada simbol-simbol Islam? Wallahu a’lam.

————-
Catatan pelaksanaan Pawai 1 Muharram 1441 H
Situbondo, 31 Agustus 2019

About serambimata

Terus menulis

Posted on 4 September 2019, in Budaya and tagged , , , , , , , . Bookmark the permalink. Tinggalkan komentar.

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: