Pendukung Paslon Kalah Tak Legowo, Sebar Fitnah/Hoax || Pilkada Situbondo
Posted by serambimata
Serambimata.com – Ajakan calon bupati Situbondo yang dinyatakan menang versi hitung cepat, Karna Suswandi agar masyarakat Situbondo bersatu pasca Pilkada 2020 dengan melupakan simbol-simbol perbedaan seperti angka 01 dan 02 serta nama Karunia dan Mulya-Abadi nampaknya tak begitu dianggap penting oleh sebagian pendukung paslon kalah. Narasi-narasi bernada provokasi, fitnah hingga ujaran kebencian terus digaungkan disaat masyarakat butuh ketenangan dan kenyamanan setelah lelah dengan segala aktifitas dan hiruk pilkada, mulai dari masa pendaftaran, kampanye hingga pencoblosan.
Yang terakhir adalah beredarnya video ceramah di salah satu pengajian yang mengatasnamakan sholawatan, si penceramah yang diketahui bermama H. Imron tersebut tanpa beban menyerang, memprovokasi hingga fitnah dilontarkan di hadapan ratusan orang. Parahnya, ujaran-ujaran itu mendapat tepukan seakan dianggap sebuah kebenaran.
Visi dan misi Karunia tentang kenaikan insentif guru ngaji menjadi 1,5 juta pertahun tapi bisa dicairkan setiap bulan atau kapan saja dengan menggunakan kartu guru ngaji, dinarasikan 1,5 juta setiap bulan. Ini jelas-jelas gagal paham dan menyesatkan.
“Di ABDD kabupaten Situbondo Tahun Anggaran 2020 insentif guru ngaji sekitar 1,1 juta per tahun, Bung Karna iktiarkan kenaikan menjadi 1,5 juta per tahun, insentif ini diberikan pada Ramadhan menjelng idul fitri, sebagai THRan lah. Itu muballigh, tapi gagal paham”, kata wakil ketua DPRD, H. Abd Rahman .
Soal Insentif guru madinpun demikian, sang penceramah begitu semangatnya mengompori agar terdengar tak masuk akal sehingga orang-orang yang tak paham akan menangkapnya sebagai kebohongan. Padahal yang dimaksud bukan 1,5 juta perbulan tapi menyiapkan dana sharing 50% dari anggaran yg disiapkan propinsi berupa program BPPDGS (Bantuan Penyelenggaraaan Pendidikan Diniyah dan Guru Swasta) sehingga yang biasanya terbayar 6 bulan, dengan dana sharing kabupaten bisa terbayar utuh 12 bulan dan bisa dicairkan dg menggunakan kartu MADINAH (Kartu Madrasah Diniyah) sebagaimana di dalam visi misinya. Demikian ketua tim pemenangan Karunia? Zeiniye menjelaskan.
Kekalahan itu memang menyakitkan, maka dibutuhkan sikap legowo dan hati yang lapang agar jernih melihat persoalan dan dapat membuat masyarakat tercerahkan bukan sebaliknya terus melakukan “pembodohan” dengan menyuguhkan informasi menyesatkan.
Move on lah…! agar bisa segera berdamai dengan kenyataan demi Situbondo yang nyaman, aman dan kondusif.
——————–
Berikut video viral yang banyak orang menyayangkannya serta screenshoot klarifikasi anggota DPRD Situbondo termasuk soal sewa rumah anggota DPRD.
Posted on 15 Desember 2020, in Politik and tagged 2020, fitnah, hasil pilkada, informasi hoax, kabar hoax, Karna, Karna Suswandi, Karunia, Mulya Abadi, Pilkada, Situbondo. Bookmark the permalink. Tinggalkan komentar.
Tinggalkan komentar
Comments 0