Dicatut di Akun Youtube “Suara Istana”, Kiai Azaim Keluarkan Surat Klarifikasi
Serambimata.com – Pencatutan nama pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah Syafiiyah Sukorejo Situbondo, KHR Ahmad Azaim Ibrahimy terus berulang. Mulai pencatutan untuk memuluskan aksi penipuan yang berujung aksi massa dan penahanan pelaku penipuan, pencantuman namanya di struktur kepengurusan Pengurus Besar Komite Khittah NU 1926 yang mencoba memecah belah NU dari dalam, hingga yang terakhir munculnya nama dan video kiai muda itu di akun youtube “Suara Istana”.
Untuk kasus terakhir, tak hanya mencatut nama dan gambar tokoh yang akrab disapa Kiai Azaim itu, bahkan didalam konten yang diberi judul “Parah! Rizieq Akhlak Ummat, Tokoh NU dan MUI Situbondo minta Polri sikapi SPI” terdapat potongan video pernyataan Kiai Azaim tahun 2019 yang tak lagi utuh. Bahkan di cover video tersebut terpasang foto kakeknya, Pahlawan Nasional KHR Asad Syamsul Arifin.
Tak ayal, konten video yang sudah beredar luas tersebut dipertanyakan oleh para alumni, wali santri dan simpatisan pondok pesantren yang diasuhnya.
Menjawab pertanyaan tersebut, Kiai yang mengasuh belasan ribu santri itu mengeluarkan surat klarifikasi atas beredarnya konten youtube yang telah mencatut dirinya tersebut. Berikut penjelasan lengkapnya:
Assalamu’alaikum warahmatullahi wa barakatuh
Sehubungan dengan unggahan dari akun “Suara Istana” di youtube pada tanggal 17 Desember 2020 dengan judul, “Berita Terkini: Ulama NU dan MUI Jawa Timur Dukung TNI-Polri Bubarkan FPI”. Di beberapa media sosial, unggahan tersebut berjudul, “Masayaallah!!! Akhirnya…!!! Kiai Se-Jawa Nyatakan Sikap Tegas Dukung TNI Polri Basmi FPI dan Ormas Radikal” dan “Masayaallah!!! Parah…!!! Tokoh NU dan MUI Situbondo Minta Polri Sikapi FPI” yang disertai gambar almarhum K.H.R. As’ad Syamsul Arifin, kami, dan beberapa tokoh lainnya. Unggahan tersebut menimbulkan pertanyaan dan keresahan bagi alumni, wali santri, dan simpatisan Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo, maka kami menjelaskan:
- Unggahan dalam akun “Suara Istana” tersebut tanpa sepengetahuan dan seizin saya. Unggahan tersebut berisi pendapat saya, yang saya sampaikan pada acara pengajian yang diselenggarakan Yayasan Nurul Hayat Jember pada tgl 13 Oktober 2019. Sayangnya, pendapat saya tersebut dipotong dan tidak sesuai dengan konteks dan judul unggahan, “Berita Terkini….Dukung TNI-Polri Bubarkan FPI”. Saya tidak tahu, apakah ini suatu strategi untuk menaikkan rating pembaca akun “Suara Istana” atau tujuan yang lain.
- Di dalam unggahan video tersebut juga dinarasikan, seakan-akan Prof. Dr. H. Abu Yasid, MA, LLM (Rektor Universitas Ibrahimy) juga mendukung pembubaran FPI, padahal beliau hanya menghimbau agar kita tetap waspada terhadap hasutan, provokasi, dan ujaran kebencian serta menjaga kondusifitas.
- Saya menghimbau kepada seluruh alumni, wali santri, dan simpatisan Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo agar tetap waspada kepada beberapa pihak yang berniat mengadu-domba dan memecah belah bangsa.
- Saya mengajak, marilah kita selalu berdoa agar tercipta situasi dan kondisi yang kondusif. Semoga tercipta negara yang berkeadilan sehingga tercipta keamanan, kedamaian, dan kesejahteraan.
Demikian klarifikasi saya, semoga kita tetap mendapat hidayah dan inayah Allah SWT serta dijaga oleh Allah.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Pengasuh Pesantren,
KHR. Ach. Azaim Ibrahimy
Posted on 20 Desember 2020, in Politik, Sosial and tagged Ahmad Azaim Ibrahimy, aktifitas kiai azaim, Alumni Pesantren Sukorejo, dakwah Kiai Azaim, Kia Azaim, klarifikasi Kiai Azaim, penjelasan Kiai Azaim, Pesantren Sukorejo, Salafiyah Syafi'iyah Sukorejo, suara istana, youtube. Bookmark the permalink. Tinggalkan komentar.
Tinggalkan komentar
Comments 0