Category Archives: Agama

Undangan Pembinaan Tahsinul Qira’ah Mengalir, JQHNU Terus Melayani

KH. Zainuddin Adnan ketika memimpin pembacaan Asma’ul Husna pada pembukaan pembinaan Tahsinul Qiraah di Masjid PP. Nurul Hikam Kesambirampak Kapongan.

Serambimata.com – Pagi itu, Jumat, 8 Oktober 2021 Masjid di Pondok Pesantren Nurul Hikam Kesambirampak Kapongan Situbondo telah dipenuhi oleh para santri dan siswa. Mereka berkumpul pagi itu karena mereka tahu bahwa di masjid tersebut akan dilaksanakan pembinaan tahsinul qira’ah oleh pengurus cabang Jam’iatul Qurra’ wal Huffadz Nahdlatul Ulama (JQHNU) Situbondo.

Read the rest of this entry

Sambut HSN dan Maulid Nabi, LTMNU Situbondo akan Menggelar Lomba Manajemen dan Kebersihan Masjid

Rapat Pembahasan Teknis Pelaksanaan Lomba Manajemen dan Kebersihan Masjid

Serambimata.com – Tak perlu menunggu lama, setelah disahkan secara resmi melalui SK PCNU Situbondo, salah satu lembaga di PCNU Situbondo yang bergerak di bidang kemasjidan, Lembaga Takmir Masjid Nahdlatul Ulama (LTMNU) langsung merapatkan barisan untuk memeriahkan peringatan Hari Santri Nasional (HSN) 2021 dan Maulid Nabi SAW yang akan digelar PCNU Situbondo.

Read the rest of this entry

Gerak Cepat! PC JQHNU Situbondo Kukuhkan 5 PAC

PAC JQHNU Kecamatan Panarukan setelah dikukuhkan

Serambimata.com – Baru beberapa hari menerima SK kepengurusan, salah satu lembaga di PCNU Situbondo, Jamiyatul Qurra’ Wal Huffadz Nahdlatul Ulama (JQH-NU) Cabang Situbondo sudah mengukuhkan 5 PAC JQH-NU, yakni kecamatan Banyuputih, Panarukan, Kendit, Panji dan Situbondo.

Read the rest of this entry

Khalifah Umar dan Budaya Kritik

Oleh: KH. Afifuddin Muhajir

Serambimata.com – Khalifah Umar ibn al-Khatthab r.a sering dijadikan contoh sebaggai pemempin yg menyukai kritik. Beliau punya kebiasaan belusukan ke kampung kampung. Salah satu tujuannya mencari tahu tentang aib dan kekurangan dirinya. Hal itu membuat masyarakat berani dan tidak segan untuk mengeritiknya.

Read the rest of this entry

Riwayat Penusukan Pemuka Agama dan Pentingnya Posisi Banser

Serambimata.com – Kejadian penusukan terhadap Ustadz Ali Jabir mengingatkan kita pada rentannya penceramah (di atas panggung) atas serangan bersenjata. Dulu, ketika sedang berceramah, KH. Ali Maksum Krapyak, Yogyakarta, pernah didatangi seseorang yang membabat beliau dengan linggis. Tentu saja beliau langsung ambruk dan kemudian dirawat di rumah sakit. Namun, beliau memaafkan orang tersebut yang, lagi-lagi, sakit jiwa. KH. Maimoen Zubair, ketika berceramah di atas panggung, juga didatangi seseorang yang menusuk beliau. Mbah Moen selamat, tapi salah seorang yang melindunginya terluka, lantas sakit, hingga wafat.

Read the rest of this entry