Category Archives: Sosial
Dicatut di Akun Youtube “Suara Istana”, Kiai Azaim Keluarkan Surat Klarifikasi
Serambimata.com – Pencatutan nama pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah Syafiiyah Sukorejo Situbondo, KHR Ahmad Azaim Ibrahimy terus berulang. Mulai pencatutan untuk memuluskan aksi penipuan yang berujung aksi massa dan penahanan pelaku penipuan, pencantuman namanya di struktur kepengurusan Pengurus Besar Komite Khittah NU 1926 yang mencoba memecah belah NU dari dalam, hingga yang terakhir munculnya nama dan video kiai muda itu di akun youtube “Suara Istana”.
Riwayat Penusukan Pemuka Agama dan Pentingnya Posisi Banser
Serambimata.com – Kejadian penusukan terhadap Ustadz Ali Jabir mengingatkan kita pada rentannya penceramah (di atas panggung) atas serangan bersenjata. Dulu, ketika sedang berceramah, KH. Ali Maksum Krapyak, Yogyakarta, pernah didatangi seseorang yang membabat beliau dengan linggis. Tentu saja beliau langsung ambruk dan kemudian dirawat di rumah sakit. Namun, beliau memaafkan orang tersebut yang, lagi-lagi, sakit jiwa. KH. Maimoen Zubair, ketika berceramah di atas panggung, juga didatangi seseorang yang menusuk beliau. Mbah Moen selamat, tapi salah seorang yang melindunginya terluka, lantas sakit, hingga wafat.
Hasil Survei: NU Tetap Mayoritas, Membanggakan Sekaligus Tantangan
Oleh : KH. Abdul Moqsith Ghazali
Serambimata.com – Jumlah umat Islam Indonesia masih bertahan di angka 87.8 persen. Tak ada perubahan angka signifikan dari tahun ke tahun. Dari dulu angkanya kurang lebih seperti itu.
GP Ansor Arjasa Adakan Kegiatan Sholat Jumat Bersama di Masjid Minim Jama’ah
Serambimata.com – Pengurus ranting Gerakan Pemuda Ansor (GP. Ansor) dan kepala desa Arjasa H. Abuseiri mengadakan kegiatan shalat Jumat bersama di masjid Raudlatul Jannah Karon Arjasa, Jumat, (31/01/2020)
Perintah Kiai As’ad kepada Kiai Mujib, “Hasil Munas NU Dilaporkan ke Nabi SAW”
Serambimata.com – Kemarin malam saya menghadiri acara istighatsah kubro di kantor PBNU. Istighatsah malam itu terasa istimewa bukan hanya karena dihadiri ketum PBNU, KH Said Aqil Siroj, melainkan juga karena dikunjungi para kiai dan habaib dari berbagai daerah.