Dicatut di Akun Youtube “Suara Istana”, Kiai Azaim Keluarkan Surat Klarifikasi

Serambimata.com – Pencatutan nama pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah Syafiiyah Sukorejo Situbondo, KHR Ahmad Azaim Ibrahimy terus berulang. Mulai pencatutan untuk memuluskan aksi penipuan yang berujung aksi massa dan penahanan pelaku penipuan, pencantuman namanya di struktur kepengurusan Pengurus Besar Komite Khittah NU 1926 yang mencoba memecah belah NU dari dalam, hingga yang terakhir munculnya nama dan video kiai muda itu di akun youtube “Suara Istana”.

Read the rest of this entry

Pendukung Paslon Kalah Tak Legowo, Sebar Fitnah/Hoax || Pilkada Situbondo

Serambimata.com – Ajakan calon bupati Situbondo yang dinyatakan menang versi hitung cepat, Karna Suswandi agar masyarakat Situbondo bersatu pasca Pilkada 2020 dengan melupakan simbol-simbol perbedaan seperti angka 01 dan 02 serta nama Karunia dan Mulya-Abadi nampaknya tak begitu dianggap penting oleh sebagian pendukung paslon kalah. Narasi-narasi bernada provokasi, fitnah hingga ujaran kebencian terus digaungkan disaat masyarakat butuh ketenangan dan kenyamanan setelah lelah dengan segala aktifitas dan hiruk pilkada, mulai dari masa pendaftaran, kampanye hingga pencoblosan.

Read the rest of this entry

Ibu Khofifah dan Pemimpin Situbondo yang Dirindukan

Serambimata.com – Pada pilkada Jawa Timur yang lalu Ibu Khofifah Indarparawansa berhasil terpilih sebagai Gubernur Jawa Timur setelah mengalahkan pesaingnya Gus Ipul di beberapa kabupaten/kota di Jawa Timur.

Read the rest of this entry

Khalifah Umar dan Budaya Kritik

Oleh: KH. Afifuddin Muhajir

Serambimata.com – Khalifah Umar ibn al-Khatthab r.a sering dijadikan contoh sebaggai pemempin yg menyukai kritik. Beliau punya kebiasaan belusukan ke kampung kampung. Salah satu tujuannya mencari tahu tentang aib dan kekurangan dirinya. Hal itu membuat masyarakat berani dan tidak segan untuk mengeritiknya.

Read the rest of this entry

Riwayat Penusukan Pemuka Agama dan Pentingnya Posisi Banser

Serambimata.com – Kejadian penusukan terhadap Ustadz Ali Jabir mengingatkan kita pada rentannya penceramah (di atas panggung) atas serangan bersenjata. Dulu, ketika sedang berceramah, KH. Ali Maksum Krapyak, Yogyakarta, pernah didatangi seseorang yang membabat beliau dengan linggis. Tentu saja beliau langsung ambruk dan kemudian dirawat di rumah sakit. Namun, beliau memaafkan orang tersebut yang, lagi-lagi, sakit jiwa. KH. Maimoen Zubair, ketika berceramah di atas panggung, juga didatangi seseorang yang menusuk beliau. Mbah Moen selamat, tapi salah seorang yang melindunginya terluka, lantas sakit, hingga wafat.

Read the rest of this entry