Arsip Blog
Riwayat Penusukan Pemuka Agama dan Pentingnya Posisi Banser
Serambimata.com – Kejadian penusukan terhadap Ustadz Ali Jabir mengingatkan kita pada rentannya penceramah (di atas panggung) atas serangan bersenjata. Dulu, ketika sedang berceramah, KH. Ali Maksum Krapyak, Yogyakarta, pernah didatangi seseorang yang membabat beliau dengan linggis. Tentu saja beliau langsung ambruk dan kemudian dirawat di rumah sakit. Namun, beliau memaafkan orang tersebut yang, lagi-lagi, sakit jiwa. KH. Maimoen Zubair, ketika berceramah di atas panggung, juga didatangi seseorang yang menusuk beliau. Mbah Moen selamat, tapi salah seorang yang melindunginya terluka, lantas sakit, hingga wafat.
Peringatan Hari Santri Kok Ada Bendera HTI? Jangan-jangan?
Serambimata.com – Sebenarnya saya agak malas komentar soal ramai-ramai pembakaran bendera HTI oleh Banser di Garut bertepatan dengan peringatan hari Santri. Peringatan hari santri kok sampai ada bendera HTI berkibar itu sudah satu persoalan sendiri. Jangan-jangan HTI memang memancing Banser untuk marah. Begitu Banser marah, penggorengan sudah disiapkan. Dan benar, Banser marah dan bendera HTI di bakar. Sebenarnya memang gak perlu dibakar sih…cukup dilipat saja. Tapi ya bagaimana lagi, sudah terlanjur.
MCA dan Pelajaran Penting dari Kehancuran Syuriah dan Libya
Serambimata.com – Wiranto geram dan meminta kepada kepolisian agar bekerja keras membongkar habis sindikat penyebar isu-isu provokatif yang mencoba mengacaukan negara dengan mengadu domba umat beragama. Menurut Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan itu, mereka yang diketahui dari kelompok yang menamakan dirinya Muslim Cyber Army (MCA) menginginkan pemerintah gagal. Dan hasilnya akan dipetik pada pilpres 2019 mendatang.
Keluar dari Laskar FPI Beralih Jadi Anggota Banser, Viral di Medsos
Serambimata.com – Di tengah santernya kabar tentang rencana kepulangan imam besar Front Pembela Islam (FPI) ke Indonesia, Habib Rizieq Sihab, muncul kabar yang tiba-tiba viral di media sosial tentang Seorang laskar FPI yang memutuskan untuk keluar dari kesatuannya dan lebih memilih menjadi Banser. Pria ini bernama Bahrun, peserta DTD yang sangat aktif dan juga sangat hafal banyak surah karena dia juga seorang santri di Kaliwungu Kendal.